LAPORAN MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA METERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA KELAS III
LAPORAN
MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN MATEMATIKA METERI
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN
METODE DEMONSTRASI PADA
KELAS III SDN 2 MOWILA
KECAMATAN MOWILA
KABUPATEN KONAWE SELATAN

Disusun Oleh:
NAMA : ELISABETH LISU
NIM : 820 129 652
POKJAR
: KENDARI D
PROGRAM STUDI S-1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – KENDARI
POKJAR KOTA KENDARI
2012
IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN
HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Nama Mahasiswa :
ELISABETH LISU
NIM : 820 129 652
Program Studi : S-1 PGSD
Pokjar :
Kendari D
Tempat Mengajar : SDN 2 MOWILA
Bidang Studi Yang Diperbaiki : Matematika
Tanggal Pelaksanaan : - Tgl 26 Maret 2012 Siklus 1
- Tgl 2 April 2012 Siklus 2
- Tgl 9 April 2012 Siklus 3
Judul
Perbaikan :
Meningkatkan Hasil Pembelajaranmata Pelajaran
Matematika Meteri Perkalian Dan Pembagian Dengan Metode Demonstrasi Pada Kelas III
SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan
Mengetahui Mahasiswa
Supervisor
Dra.
DORCE B. PABUNGA, M.Pd ELISABETH
LISU
NIP.
19580118 198403 2 002 NIM.
820 129 652
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan sukur dipanjatkan ke hadirat Allah
SWT yang Telah memberikan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua
sehingga segala aktifitas keseharian kita dapat terlaksana sesuai dengan
rencana dan tujuan, salah satunya tugas penyusunan laporan hasil perbaikan
pembelajaran pada mata Pelajaran Matematika di Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan
Mowila Kabupaten Konawe Selatan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam
mata kuliah Pemantapan kemampuan Profesional (PKP) yang harus diselesaikan pada
semester X pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Terbuka (UT) UPBJJ- Kendari.
Dalam upaya menyelesaikan laporan hasil
perbaikan pembelajaran ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak terutama dari yang terhormat ibu Dra. DORCE B. PABUNGA, M.Pd selaku
supervisor mata kuliah PKP yang dengan penih kesabaran dan ketulusan hari telah
meluangkan waktu untuk memberikan dorongan, bimbingan dan arahan. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan
terima kasih.
Terima kasih setinggi-tingginya juga
disampaikan kepada Kepala Sekolah SDN 2 Mowila yang telah banyak memberikan
dorongan, petunjuk dan bimbingan kepada penulis, serta kepada bapak Juanda,
S.Pd. yang telah bersedia menjadi teman sejawat selama melakukan kegiatan
perbaikan pembelajaran sehingga segala aktifitas yang berhubungan dengan mata kuliah
PKP di SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan dapat kami
selesaikan dengan baik, termasuk kegiatan pembelajaran serta perbaikan
pembelajaran yang secara khsusus dikemukakan dalam laporan ini.
Terima kasih yang tulus penulis sampaikan pula
kepada pihak UPBJJ-UT Kendari selaku penyelenggara Program Pendidikan yang
telah memberikan kesempatan, pelayanan dan bantuan selama mengikuti Program
Pendidikan S-1
iii
PGSD
di UPBJJ-UT Kendari, serta kepada teman-teman guru yang tidak sempat disebutkan
satu persatu pada kesempatan ini, penulis sampaikan juga ucapkan terima kasih
atas segala bimbingan dan bantuannya.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dilihat
dari isi dan struktur penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu saran kritik yang sifatnya membangun dari teman-teman guru dan
supervisor penulis sangat diharapkan dalam perbaikan laporan ini.
Harapan penulis, semoga segala bantuan,
petunjuk, bimbingan, dorongan dan pengorbanan yang telah diberikan oleh
berbagai pihak demi terwujudnya laporan ini, dapat bernilai ibadah dan
mendapatkan pahala yang setimpal di sisi Allah SWT.demikian dan semoga Allah
SWT selalu memberikan kekuatan dan ridho-Nya terhadap berbagai aktifitas kita
semua, Aamiin.
Mulyasari,
20 April 2012
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN
……………………………………………………………… i
IDENTITAS DAN PENGESAHAN ……………………………………… ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… v
I.
PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ………………………………………………… 1
B. Identifikasi, Analisis dan Perumusan
Masalah ………………… 3
C. Tujuan Perbaikan ………………………………………………. 4
D. Manfaat Perbaikan ……………………………………..….…… 5
II.
KAJIAN PUSTAKA ………………………………………..……... 7
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
………………………..… 7
B. Pengertian Strategi-strategi Belajar
…………………………….. 9
C. Jenis-jenis Strategi Belajar
……………………………………... 10
III.
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN …………….. 12
A. Subyek Penelitian ………………………………………………. 12
B. Prosedur Penelitian ……………………………………………… 12
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………. 16
A. Deskripsi Per Siklus Untuk Mata Pelajaran
….. ………………. 16
B. Analisis Temuan dan Refleksi ………………………………… 19
C. Pembahasan ……………………………………………………. 20
V.
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………. 21
A. Kesimpulan ………………………………………………….… 21
B. Saran …………………………………………………………... 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya yang dapat dilakukan di Sekolah Dasar (SD) dalam rangka
mewujudkan proses dan hasil belajar yang bermutu adalah dengan mendorong
meningkatkan dengan tuntutan perkembagan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
(IPTEK), dinamai perkembangan masyarakat, dan penerapan kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP), maka pembelajaran yang diharapkan terwujud adalah
pelajaran yang inovatif dalam artian produktif, aktif, efektif, kreatif dan
menyenangkan yang pada gilirannya dapat mewujudkan proses dan hasil belajar
yang bermutu. Untuk itu maka guru diharapkan senantiasa berupaya mengkaji
kelemahan-kelemahan pembelajaran yang terjadi di kelasnya sendiri,
merefleksikan diri untuk menemukan faktor-faktor penyebab dan alternatif pemecahan
dalam rangka memperbaiki kinerja pembelajaran dalam artian kualitas dan hasil
belajar siswa.
Kualitas proses pembelajaran dapat di lihat dari mutu hasil belajar siswa yang mengandung satu pengertian
bahwa sebagian besar siswa mencapai nilai susuai dengan Standar Ketuntasan
Belajar Minimal (SKBM) yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran
yang bersangkutan. SKBM yang ditetapkan di SD Negeri 2 Mowila Kecamatan Mowila
misalnya, untuk mata pelajaran Matematika adalah ≥ 65. Namun, hasil belajar
siswa kelas III SD Negeri 2 Mowila pada semester genap Tahun Ajaran 2011/2012
menunjukkan dari 20 orang siswa Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila
Kabupaten Konawe Selatan yang mencapai tingkat penguasaan materi pelajaran
matematika 70% ke atas hanya 6 orang siswa, hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran Matematika di kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten
Konawe Selatan perlu di perbaiki dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan
hasil belajar siswa.
Kenyataan tersebut mendorong upaya merefleksikan guru menelusuri jalan
pengalaman pembelajaran Matematika di kelas III SDN 2 Mowila, ditemukan bahwa
hasil belajar Matematika siswa rendah pada salah satu materi pokok, yaitu
operasi hitung sampai tiga angka, karena itu, rendahnya hasil belajar siswa
kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan pada satu mata
pelajaran dan materi pokok tersebut, khususnya rendahnya pemahaman siswa dalam
menentukan kelipatan faktor bilangan dan menentukan kalimat utama pada
paragrafh merupakan fokus utama perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada
siswa kelas III SDN 2 Mowila.
Masalah lain yang dihadapi guru dalam penerapan Tematik adalah kurangnya
kreativitas, keaktifan, kinerja, sikap, motifasi dan apresiasi siswa dalam
pembelajaran di ruang kelas. Di sisi lain, penulis menyadari bahwa kurangnya
pengalaman, wawasan kreatifitas dan daya
inovatif guru dalam merancang dan menerapkan metode/strategi pembelajaran,
sehingga kegiatan belajar mengajar yang diterapkan di dalam ruang kelas masih
didominasi oleh sistem pembelajaran konvensional (berpusat pada guru), bersifat
informative, penekanan pada belajar produk dan hafalan, kurang menarik, dan
tidak melibatkan siswa dalam kegiatan kegiatan belajar interaktid untuk
menemukan sendiri konsep serta membangun pemahaman dan pengembangan kemampuan
secara baik.
Untuk memecahkan sebagaimana di gambarkan di atas, melalui diskusi
dengan teman guru SDN 2 Mowila serta arahan supervisor ditetapkan untuk
memperbaiki pembelajaran Matematikan materi pokok Operasi hitung sampai tiga
angka. Tujuannya, untuk memperbaiki kinerja proses dan meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe
Selatan pada mata pelajaran Matematika dengan meteri pokok
Operasi Hitung sampai tiga angka, melalui Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research) atau PTK untuk memperbaiki pembelajaran.
Salah satu ciri PTK adalah memiliki siklus yang meliputi perencanaan
yang diwujudkan dalam Rencana Pembelajaran (RPP), penerapan/aplikasi tindakan
perbaikan yang diwujudkan dala kegiatan pembelajaran dengan menerapkan RPP yang
telah disusun, kegiatan observasi dan evaluasi yang diwujudkan dalam bentuk tes
hasil belajar dan pengamatan pembelajaran, serta refleksi dan analisi data
dalam rangka merumuskan kesimpulan dan saran.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran matematika melalui PTK pada siswa
kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan masing-masing
di lakukan sebanyak 3 (tiga) siklus untuk matematika dengan materi pokok
Operasi hitung sampai tiga angka, yang hasil-hasilnya sebagaimana dimuat dalam
laporan ini.
Selain untuk memperbaiki kualitas kinerja proses dan hasil belajar siswa
pada pembelajaran matematika di kelas III SDN 2 Mowila dan meningkatkan
kompetensi dan kemampuan professional guru dalam melakukan penelitian sambil
belajar (guru sebagai pengajar sekaligus sebagai peneliti). Laporan ini juga disusun untuk memenuhi salah satu
tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK4501) pada
Program S-1 PGSD UPBJJ – Kendari Pokjar Kota Kendari.
Laporan perbaikan pembelajaran melalui PTK ini menyajikan deskripsi data
dan fakta empiris serta kecenderungan yang temukan dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran serta hasil-hasil catatan, analisa data informasi, fakta dan kecenderungan
untuk menemukan makna yang dikemas dalam teknik penyajian deskrif-analitik
untuk merumuskan kesimpulan dan mencapai tujuan perbaikan. Laporan hasil
perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika di kelas III SDN 2 Mowila
Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan ini secara garis besar memuat:
Pendahuluan, Perencanaan, Perbaikan Pembelajaran, Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran, Hasi Penelitian dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran.
B. Identifikasi, Analisis dan Perumusan
Masalah
1. Identifikasi masalah
Untuk dapat menemukan dan menetapkan masalah yang menjadi fokus
perbaikan pembelajaran yang dilakukan, penulis melakukan refleksi serta diskusi
dengan teman guru di SDN 2 Mowila dan mendapatkan arahan dan bimbingan dari
supervisor mata kuliah pemantapan kemampuan professional (KPK), dan merenungkan
apa yang telah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung atau dengan
bantuan teman sejawat. Masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
·
Hanya 6 orang dari 20 orang siswa Kelas III SDN 2 Mowila yang mencapai
pengusaan materi pelajaran 70% ke atas pada mata pelajaran matematika
·
Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran rendah, pada mata
pelajaran matematika materi popok operasi hitung sampai tiga angka.
2. Analisis Perumusan Masalah
Dari masalah tersebut diatas dengan melalui diskusi antara penulis,
teman sejawat serta arahan dan bimbingan dari supervisor disimpulkan bahwa
faktor yang menjadi penyebab kurangnya tingkat penguasaan materi pelajaran yang
diajarkan adalah sebagai berikut:
·
Minat siswa untuk belajar matematika rendah.
·
Waktu yang diberikan siswa untuk menjawab/mengerjakan soal terbatas.
·
Cntoh dan latihan serta penjelasan guru kurang memadai dan memuaskan.
·
Metode/strategi pembelajaran yang diterapkan guru kurang inovatif dan
tidak mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis diatas, maka penulis dan teman sejawat serta
supervisor menentukan satu masalah yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran
adalah “Bagaimana peningkatan penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika
materi pokok operasi hitung sampai tiga angka?. Alternative pemecahannya adalah
menerapkan metode/strategi mengajar yang inovatif, produktif, aktif, efektif
fan menyenangkan dengan upaya memperbanyak latihan, pemberian contoh, diskusi
dan Tanya jawab, serta kesempatan yang cukup bagi siswa untuk bertanya, kerja
kelompok dan menjawab pertanyaan guru.
C. Tujuan Perbaikan
Perbaikan pembelajaran dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dilaksanakan dalam 2 (tiga) siklus. Pada setiap siklus meliputi kegiatan: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, dan (4)
refleksi. Ke empat tahap kegiatan ini berlaku untuk setiap siklus perbaikan
pembelajaran, untuk mata pelajaran matatematika.Tujuan utama pembelajaran
matematika materi pokok operasi hitung sampai tiga angka dengan menerapkan
metode/strategi/model pembelajaran yang inovatif, kreatif, aktif dan
menyenangkan serta mengaktifkan siswa dalam kegiatan Tanya jawab melalui
Penelitian Tindak Kelas (PTK).
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam perbaikan pembelajaran matematika ini adalah sebagai berikut:
Memperoleh informasi mengenai (peningkatan)
hasil belajar matematika siswa kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila
Kabupaten Konawe Selatan pada materi pokok operasi hitung sampai tiga angka
pada setiap siklus perbaikan pembelajaran melalui PTK.
D. Manfaat Perbaikan
Temuan atau hasil-hasil yang diperoleh dalam perbaikan pembelajaran ini
diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-pihak sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, khususnya SDN 2 Mowila
Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan sebagai sumbangan yang disadari oleh
data empiris dalam rangka melakukan inovasi pembelajaran yang secara
operasional relevan dengan nuansa dan tuntutan KTSP.
2. Bagi guru, khusunya guru kelas III SDN 2
Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan: (a) sebagai suatu upaya
menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuan serta latihan melakukan kegiatan
ilmiah dan sistematis dalam bentuk PTK; (b) sebagai bahan masukan dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa; (c) sebagai
informasi/masukan untuk melatih dari menerapkan metode/strategi model
pembelajaran inovatif, efektif fan menyenangkan yang secara operasional sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran atau materi pokok pembelajaran serta nuansa
dan tuntutan KTSP.
3. Bagis siswa, khususnya siswa kelas III SDN
2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan mendapatkan kesempatan dalam
suasana proaktif, belajar sambil bermain, asyik dan menyenangkan.
4. Bagi peneliti selanjutnya, khususnya dalam
bidang yang sejenis, menjadi masukan dan sumber informasi/data empiris yang
relevan.
II.
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses penambahan pengetahuan peserta didik,
sehingga mengajar dipandang sebagai suatu proses penyampaian/pemindahan
pengetahuan/keterampilan tertentu dari seorang guru kepada para siswanya
(Depdiknas –BPPMP-IPA-SEQIP, 2002). Dalam perspektif yang lain, belajar
dipandang sebagai suatu proses perubahan
positif-kualitatif-kumulatif-komplementer yang terjadi pada tingkah laku
peserta didik sebagai dampak dari peningkatan wawasan, pengetahuan,
keterampilan, sikap, apresiasi, nilai, minat, kreativitas, kemampuan intraktif,
serta kemampuan berfikir logis dan kritis yang telah dicapainya (Depdiknas
–BPPMP-IPA-SEQIP, 2002).
Belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal peserta
didik. Faktor internal (dari dalam diri peserta didik) meliputi antara lain,
bakat, minat, motifasi, kecerdasan (intelektual, emosional, dan spiritual),
sikap, serta latar belakang sosial budaya, sedangkan faktor eksternal meliputi
antara lain tunjuan pembelajarn, materi pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran, media/alat/sumber-sumber belajar, pengorganisasian kelas,
penguatan (reinforcement) yang digunakan oleh guru, iklim sosial dan kelas,
waktu yang tersedia, sistem dan teknik evaluasi, pandangan dan sikap guru
terhadap siswa, dan upaya guru untuk menangani kesulitan belajar siswa
(Depdiknas–BPPMP-IPA-SEQIP, 2002). Agar proses belajar dapat berlangsung secara
efektif, maka guru harus memperhatikan faktor-faktor tersebut dalam merancang
kegiatan pembelajaran, Karen interaksi antar faktor-faktor tersebut akan
berpengaruh pada kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses pembelajaran
peserta didik atau pelajar yang secara sadar dan sistematis direncanakan,
didesain, dilaksanakan dan dievaluasi agar peserta belajar atau pebelajar dapat
mencapai tujuan-tujaun pembelajaran secara efektif dan efisien
(Depdiknas–BPPMP-IPA-SEQIP, 2002). Sementara dalam Undang-undang Nomor 20 (UU
No. 29) Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab I Pasal 1 telah ditegaskan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidikan dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu sistem, berarti pembelajaran
terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir secara sistematis, antara lain
tujuan pembelajaran, strategi/metode pembelajaran, alat/media/sumber belajar,
serta langkah-langkah pembelajaran, perorganisasian
materi/kelas/siswa/pebelajar, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut
pembelajaran (misalnya layanan pembelajaran remedial atau bimbingan bagi
siswa-siswa yang mengalami masalah atau kesulitan belajar).
Seluruh rangkaian kegiatan tersebut akan memberi wujud, struktur, dan
model pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam satu setting pembelajaran,
apakah pembelajarannya bersifat deduktif atau induktif dan penyajiannya secara
expository, inquiry atau discovery. Sementara suasana atau situasi/iklim kelas
dan pembelajaraannya bersifat fun and joyful dan semokratis, ataukah bersifat
permisif, menegangkan, menakutkan, atau mencekam akibat sifat guru yang kurang
bersahabat atau otoriter,
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 (PP RI No. 19)
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 19 ayat (1) diamanatkan
bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Mengacu pada hakikat pembelajaran, para guru hendaknya senantiasa
berupaya memotivasi, membimbing dan melatih pelajar/siswa untuk belajar
mengenai bagaimana belajar (learning how to leran) dalam suasana yang asyik dan
menyenangkan (fun and jouful) apabila hal ini telah dipraktikkan dengan
sunggugh-sungguh di kelas/sekolah, maka kelak para siswa diharapkan mampu
menjadi orang-orang yang efektif, produktif, efisien, dan kuat dalam menata
masa depannya yang lebih baik dan bermakna.
Dengan demikian, inti pembelajaran adalah menata lingkungan,
memanfaatkan sumberdaya, dan membangun suatu interaksi-edukatif yang
kondusif-asyik-menyenangkan agar peserta belajar dapat belajar bagaimana belajar.
Dalam hal ini, apa yang dipikirkan dan yang akan dilakukan oleh guru dalam
pembelajaran harus terpancar dari apa yang harus dilakukan dan dipikirkan oleh
siswa dalam belajar. Artinya, guru perlu memahami bagaimana seseorang (siswa,
misalnya) belajar, menerapkan dan mengajarkan strategi-strategi belajar kepada
siswanya. Titik fokus pembelajaran adalah membuat siswa belajar, dengan
memanfaatkan strategi-strartegi belajar mereka, dan oleh karena itu, salah satu
tujuan utama sajian ini adalah memperkenalkan strategi-strategi belajar, yang
mungkin dapat bermanfaat dalam menjalankan tugas sehari-hari serta dapat pula
diajarkan kepada siswa agar mereka dapat menumbuhkembangkan kebiasaan belajar
dan belajar bagaimana belajar sepanjang hayat.
B. Pengertian Strategi-strategi Belajar
Strategi-strategi belajar merujuk pada suatu perilaku dan proses-proses
berfikir yang digunakan oleh siswa yang mempengaruhi apa di pelajari, termasuk
proses memori dan metakognitif. Dalam kata-kata Michel Pressley (1991:7),
strategi-strategi belajar adalah “operator-operator kognitif meliputi dan
diatas proses-proses yang secara langsung terlibat dalam meyelelesaikan syatu
tugas (belajar), yang digunakan siswa untuk memecahkan masalah belajar
tertentu. Nama lain untuk-strategi-strtegi belajar adalah strategi-strategi
kognitif, sebab strategi-strategi tersebut lebih dekat pada hasil belajar
kognitif dari pada tujuan-tujuan belajr perilaku. Tujuan utama pengajaran
strategi adalah mengajarkan siswa untuk belajar atas kemauan dan kemampuan diri-sendiri
dalam belajar, menjadi pebelajar independen, strategik dan mandiri.
C. Jenis-jenis Strategi Belajar
1. Strategi-strategi mengulang
Dalam hal ini, agar terjadi pembelajaran, maka pebelajar harus melakukan
tindakan pada informasi baru dan menghubungkan informasi baru itu dengan
pengetahuan awal. Strategi-strategi yang digunakan untuk proses pengkodean ini
disebut Strategi mengulang (rehearsal stratategies), yang terdiri dari jenis:
mengulang sederhana (rote rehearsal) dan mengulang kompleks (complex reherarsal).
Strategi kita semua mengenal dengan baik dengan mengulang yang paling besar,
yaitu sekedar mengulang dengan keras atau dengan pelan informasi yang ingin
kita hafal.Strategi ini disebut mengulang sederhana, dan digunakan, untuk
menghafal nomor telepon dan arah ke suatu tempat tertentu untuk suatu periode
waktu yang pendek, misalnya, ketika kita tidak memiliki pensil atau kertas
untuk menuliskan informasi tersebut.
2. Strategi-strategi Elaborasi
Strategi elaborasi merupakan kategori strategi belajar kedua. Elaborasi
adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih
bermakna, oleh karena itu membuat pengodean lebih mudah dan lebih memeberikan
kepastian, strategi elaborasi membantu memindahkan informasi baru dari memori
jangka pendek ke memori jangka panjang dengan meniciptakan gabungan dan
hubungan antara informasi baru dan apa yang diketahui. Pembuatan catatan,
penggunaan analogi dan metode PQ4R adalah tiga strategi eleborasi yang sering
digunakan. Strategi/metode PQ4R, digunakan untuk membantu siswa mengingat apa
yang mereka baca. PQ4R sebuah akronim dari teori Thomas & Robinson (1972),
P (preview), artinya membaca cepat; Q (question), artinya bertanya; dan 4R
(read, reflect, dan review), artinya, membaca, refleksi, Tanya diri sendiri,
dan mengulang secara menyeluruh.
3. Strategi-strategi Organisasi
Strategi belajar organisasi, seperti halnya strategi elaborasi,
bertujuan membantu pebelajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru,
terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur pengorganisasian baru
pada bahan-bahan atau materi pembelajaran. Stategi-strategi organisasi dapat
terdiri dari pengelompokan ulang ide-ide aau istilah-istilah atau membagi
ide-ide atau istilah-istilah itu subset yang lebih kecil. Strategi organisasi,meliputi
outlining, mnemonics, dan peetaan konsep, membantu siswa.
4. Strategi-strategi Metakognitif
Jenis strategi keempat adalah strategi-strategi metakognitif atau
metakognisi berhubungan dengan berfikir siswa tentang berfikir mereka sendiri
dan kemampuan mereka menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan
tepat.
III.
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan
Mowila Kabupaten Konawe Selatan.Yang aktif dan terdafta pada semester ganjil
tahun ajaran 2011/2012, sebanyak 20 orang.Pelaksanaan perbaikan pembelajaran
mata pelajaran matematika di Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten
Konawe Selatan.Masing-masing dilakukan sebanyak 3 (tiga) siklus, pada bulan Maret
sampai bulan April 2012 semester ganjil dengan rincian jadwal pelaksanaan
sebagai berikut.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika
Hari/Tanggal
|
Mapel
|
Siklus
|
Kls
|
Materi Pokok/ Pembelajaran
|
Pengamat
|
Senin, 26 Maret 2012
|
Matematika
|
1
|
III
|
Operasi hitung sampai tiga angka
|
|
Senin, 2 April 2012
|
Matematika
|
2
|
III
|
Operasi hitung sampai tiga angka
|
|
Senin, 9 April 2012
|
Matematika
|
3
|
III
|
Operasi hitung sampai tiga angka
|
|
B. Prosedur Peneltian
Secara umum prosedur pelaksanaan
perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika mengacu pada langkah-langkah
atau prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperi di tunjukkan
pada Gambar berikut ini:

Kegiatan Pendahuluan

















Penyusunan
Rencana Pelaksanaan refleksi, analisis
Perbaikan perbaikan observasi dan data,
tindak
Pembelajaran Pembelajaran Evaluasi/Tes Lanjut
dan
(RPP) (Penerapan RPP) Penyimpulan
![]() |

Pelaksanaan Siklus 2
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||




Penyusunan
Rencana Pelaksanaan refleksi, analisis
Perbaikan perbaikan observasi dan data,
tindak
Pembelajaran Pembelajaran Evaluasi/Tes Lanjut
dan
(RPP) (Penerapan RPP) Penyimpulan
![]() |

Pelaksanaan Siklus 3




Penyusunan
Rencana Pelaksanaan refleksi, analisis



Pembelajaran Pembelajaran Evaluasi/Tes Lanjut
dan
(RPP) (Penerapan RPP) Penyimpulan
Gambar C.1 Alur Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran Matematika
Perbaikan pembelajaran dengan pendekatan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus, pada setiap
siklus melputi kegiatan: (1) perencanaan, (2) pelaksaan tindakan, (3) observasi
dan evaluasi, dan (4) refleksi.Ke empat tahap ini berlaku untuk setiap siklus
perbaikan pembelajaran matematika.
Pada setiap pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau penerapan RPP,
selalu meliputi kegiatan awal yang bertujuan mempersiapkan dan memotivasi siswa
untuk belajar, kegiatan ini yang
bertujuan menjawab masalah atau menyajikan/mempelajari materi, dan kegiatan
akhir untuk memantapkan pemahaman/penguasaan siswa mengenai metari pelajaran.
Sebagai dasar pengambilan kesimpulan dan
tolak ukur keberhasilan tindakan, maka perlu dirumuskan hipotesis dan kriteria
keberhasilan tindakan. Hipotesis tindakan dalam perbaikan pembelajaran
Matematika adalah berdasarkan hasil analisis tersebut diatas, maka penulis dan
teman sejawat serta supervisor menentukan suatu masalah yang menjadi fokus
perbaikan pembelajaran adalah “Penguasaan atau hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Sampai Tiga Angka dan
ditingkatkan melalui penerapan metode atau strategi pembelajaran yang inovatif,
produktif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan memperbanyak
pemberian contoh dan latihan soal, diskusi dan Tanya jawab, serta kesempatan
yang cukup bagi siswa untuk berntanya, kerja kelompok dan menjawab pertanyaan
guru”.
Kriteria keberhasilan tindakannya adalah
apabila nilai siswa baik dan cenderung meningkat baik secara individu maupun
klasikal (nilai rata-rata), dan lebih dari 75% siswa kelas III SDN 2 Mowila
yang jumlahnya 20 orang telah mencapai nilai 7 ke atas atau dengan tingkat
pencapaian lebih dari 70%. Secara operasional, prosedur dan langkah-langkah
dalam perbaikan pembelajaran Mata Pelajaran Matematika pada siswa Kelas III SDN
2 Mowila Tahun Pelajaran 2011/2012 sebagai berikut:
C.
1. Kegiatan Awal
Dalam kegiatan awal ini dilaksanakan untuk mengajukan pertanyaan materi
pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya yang ada hubungannya dengan dengan
materi yang akan diajarkan sebagai apersepsi untuk membangkitkan minat atau
semangat belajar siswa serta memotivasi siswa dengan jalan menyampaikan manfaat
belajar TMK dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan untuk memfokuskan
perhatian siswa pada materi pelajaran yang akan diajarkan dan siswa senang
belajar mata pelajaran Matematika.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti ini perbaikan pembelajaran dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
v Membahasas penilaian untuk mengukur daya
serap siswa pada metari pelajaran yang diajarkan untuk mengetahui keberhasilan
perbaikan pembelajaran
3. Kegiatan Akhir
v Memberikan tugas pekerjaan rumah maksimal 5
nomor sebagai bentuk tindak lanjut agar siswa dapat mengulangi pelajarannya
dirumah dnegan harapan agar siswa lebih menguasai pelajaran yang telah
diajarkan.
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus Untuk Mata Pelajaran
Matamatika
Untuk hasil olahan data mata pelajaran matematika di uraikan dalam tabel
berikut:
Tabel 4.1. Hasil Belajar Matemtika Siswa
Kelas III SDN 2 Mowila pada siklus 1,
KKM Individu 70, hari Senin 26
Maret 2012.
No.
|
Kode Siswa
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
SKOR
|
NILAI
|
KET
|
||||
1
20
|
2
20
|
3
20
|
4
20
|
5
20
|
|||||
1.
|
AL
|
10
|
10
|
20
|
15
|
15
|
70
|
70
|
T
|
2.
|
AHR
|
10
|
20
|
10
|
20
|
10
|
70
|
70
|
T
|
3.
|
STM
|
10
|
10
|
20
|
0
|
10
|
50
|
50
|
BT
|
4.
|
FBY
|
10
|
15
|
15
|
10
|
15
|
60
|
60
|
BT
|
5.
|
AS
|
15
|
15
|
10
|
15
|
10
|
70
|
70
|
T
|
6.
|
WS
|
10
|
15
|
15
|
10
|
10
|
60
|
60
|
BT
|
7.
|
PRT
|
20
|
15
|
15
|
10
|
10
|
70
|
70
|
T
|
8.
|
MS
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
50
|
50
|
BT
|
9.
|
MR
|
5
|
10
|
15
|
10
|
0
|
50
|
50
|
BT
|
10.
|
NZD
|
10
|
10
|
15
|
20
|
10
|
60
|
60
|
BT
|
11.
|
KML
|
15
|
10
|
15
|
15
|
20
|
70
|
70
|
T
|
12.
|
NK
|
15
|
15
|
10
|
10
|
10
|
60
|
60
|
BT
|
13.
|
AN
|
10
|
10
|
10
|
10
|
20
|
60
|
60
|
BT
|
14.
|
BTG
|
15
|
10
|
10
|
10
|
15
|
70
|
70
|
T
|
15.
|
JS
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
50
|
50
|
BT
|
16.
|
MYA
|
15
|
10
|
10
|
10
|
15
|
60
|
60
|
BT
|
17.
|
NH
|
20
|
10
|
10
|
10
|
15
|
70
|
70
|
T
|
18.
|
MZ
|
15
|
15
|
10
|
10
|
20
|
70
|
70
|
T
|
19.
|
AEW
|
20
|
10
|
20
|
10
|
10
|
60
|
60
|
BT
|
20.
|
ALN
|
20
|
0
|
10
|
10
|
10
|
50
|
50
|
BT
|
JUMLAH
|
1230
|
|
|||||||
RATA-RATA
|
65,00
|
|
Berdasarkan deskripsi hasil pengelohan data tabel 4.1, diatas, ternyata
hasil tidak memuaskan baik secara individu maupun secara klasifikasi hasil
belajar Matematika siswa Kelas V SDN 2 Mowila
pada materi pokok operasi hitung sampai tiga angka. pada siklus 1 siswa
yang sudah mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM ≤ 70) sebanyak 8
orang (40,00%) dan yang belum mencapai SKBM sebanyak 12 orang (60,00%).
Tabel 4.2.Hasil Belajar Matemtika Siswa
Kelas III SDN 2 Mowila pada siklus 2,
KKM Individu 70, hari Senin 2
April 2012.
No.
|
Kode Siswa
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
SKOR
|
NILAI
|
KET
|
||||
1
20
|
2
20
|
3
20
|
4
20
|
5
20
|
|||||
1.
|
AL
|
10
|
10
|
20
|
15
|
15
|
70
|
70
|
T
|
2.
|
AHR
|
15
|
15
|
10
|
20
|
10
|
70
|
70
|
T
|
3.
|
STM
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
50
|
50
|
BT
|
4.
|
FBY
|
10
|
15
|
15
|
10
|
20
|
70
|
70
|
T
|
5.
|
AS
|
20
|
15
|
15
|
10
|
20
|
80
|
80
|
T
|
6.
|
WS
|
10
|
10
|
20
|
15
|
15
|
80
|
80
|
T
|
7.
|
PRT
|
10
|
10
|
20
|
15
|
15
|
70
|
70
|
T
|
8.
|
MS
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
50
|
50
|
BT
|
9.
|
MR
|
20
|
10
|
10
|
10
|
10
|
60
|
60
|
BT
|
10.
|
NZD
|
15
|
15
|
10
|
10
|
20
|
70
|
70
|
T
|
11.
|
KML
|
5
|
10
|
15
|
20
|
20
|
70
|
70
|
T
|
12.
|
NK
|
10
|
10
|
20
|
10
|
10
|
60
|
60
|
BT
|
13.
|
AN
|
15
|
10
|
20
|
10
|
15
|
70
|
70
|
T
|
14.
|
BTG
|
20
|
10
|
15
|
15
|
10
|
70
|
70
|
T
|
15.
|
JS
|
10
|
10
|
10
|
10
|
20
|
60
|
60
|
BT
|
16.
|
MYA
|
10
|
10
|
20
|
10
|
10
|
60
|
60
|
BT
|
17.
|
NH
|
15
|
10
|
20
|
10
|
15
|
70
|
70
|
T
|
18.
|
MZ
|
15
|
20
|
5
|
20
|
20
|
80
|
80
|
T
|
19.
|
AEW
|
15
|
15
|
10
|
15
|
15
|
70
|
70
|
T
|
20.
|
ALN
|
10
|
15
|
10
|
15
|
10
|
60
|
60
|
BT
|
JUMLAH
|
1340
|
|
|||||||
RATA-RATA
|
67,00
|
|
Berdasarkan deskripsi hasil pengelohan data table 4.2, diatas, ternyata
baik secara individu maupun secara klasifikasi hasil belajar Matematika siswa
Kelas V SDN 2 Mowila pada materi pokok
operasi hitung sampai tiga angka meningkat pada siklus 2 jika dibandingkan
dengan siklus 1. pada siklus 2 meningkat yang tuntas sebanyak 13 orang (65.00%)
dan yang belum tuntas sebanyak 7 orang (35.00%)
Tabel 4.3. Hasil Belajar Matemtika Siswa Kelas III SDN
2 Mowila pada siklus 3, KKM Individu 70,
hari Senin 9 April 2012.
No.
|
Kode Siswa
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
SKOR
|
NILAI
|
KET
|
||||
1
20
|
2
20
|
3
20
|
4
20
|
5
20
|
|||||
1.
|
AL
|
10
|
10
|
15
|
15
|
20
|
70
|
70
|
T
|
2.
|
AHR
|
20
|
20
|
10
|
10
|
10
|
70
|
70
|
T
|
3.
|
STM
|
10
|
10
|
15
|
15
|
20
|
70
|
70
|
T
|
4.
|
FBY
|
20
|
10
|
15
|
15
|
20
|
80
|
80
|
T
|
5.
|
AS
|
20
|
20
|
10
|
15
|
15
|
80
|
80
|
T
|
6.
|
WS
|
20
|
20
|
20
|
10
|
20
|
90
|
90
|
T
|
7.
|
PRT
|
10
|
20
|
20
|
20
|
10
|
80
|
80
|
T
|
8.
|
MS
|
10
|
20
|
10
|
20
|
0
|
60
|
60
|
BT
|
9.
|
MR
|
10
|
10
|
20
|
10
|
10
|
60
|
60
|
BT
|
10.
|
NZD
|
20
|
10
|
10
|
15
|
15
|
70
|
70
|
T
|
11.
|
KML
|
10
|
20
|
20
|
20
|
10
|
80
|
80
|
T
|
12.
|
NK
|
20
|
15
|
15
|
15
|
15
|
80
|
80
|
T
|
13.
|
AN
|
15
|
10
|
20
|
15
|
20
|
80
|
80
|
T
|
14.
|
BTG
|
20
|
20
|
15
|
15
|
10
|
80
|
80
|
T
|
15.
|
JS
|
10
|
10
|
20
|
15
|
15
|
70
|
70
|
T
|
16.
|
MYA
|
15
|
15
|
20
|
10
|
10
|
70
|
70
|
T
|
17.
|
NH
|
20
|
10
|
20
|
10
|
20
|
80
|
80
|
T
|
18.
|
MZ
|
10
|
20
|
15
|
15
|
20
|
80
|
80
|
T
|
19.
|
AEW
|
20
|
15
|
15
|
0
|
20
|
70
|
70
|
T
|
20.
|
ALN
|
10
|
20
|
20
|
15
|
15
|
80
|
80
|
T
|
JUMLAH
|
1500
|
|
|||||||
RATA-RATA
|
75,00
|
|
Berdasarkan deskripsi hasil pengelohan data tabel 4.3. diatas, ternyata
baik secara individu maupun secara klasifikasi hasil belajar Matematika siswa
Kelas V SDN 2 Mowila pada materi pokok
operasi hitung sampai tiga angka meningkat pada siklus 3 jika dibandingkan
dengan siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus 3 yang tuntas sebanyak 18 orang
(90,00%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 orang (10,00%).
Berdasarkan deskripsi hasil pengelohan data tabel 4.1, table 4.2, dan
table 4.3. diatas, ternyata baik secara individu maupun secara klasifikasi
hasil belajar Matematika siswa Kelas V SDN 2 Mowila pada materi pokok operasi hitung sampai tiga
angka meningkat pada siklus 2 dan siklus 3 jika dibandingkan dengan siklus 1.
Disamping itu, pada siklus 1 siswa yang sudah mencapai Standar Ketuntasan
Belajar Minimal (SKBM ≤ 70) sebanyak 8 orang (40,00%) dan yang belum mencapai
SKBM sebanyak 12 orang (60,00%), pada siklus 2 yang tuntas sebanyak 13 orang (65.00%)
dan yang belum tuntas sebanyak 7 orang (35.00%) dan pada siklus 3 yang tuntas
sebanyak 18 orang (90,00%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 orang (10,00%). Hal
ini menunjukkan bahwa jumlah dan persentase siswa yang tuntas belajar meningkat
pada siklus 2 dan siklus 3.
Berdasarkan hasil persentase setiap siklus di atas dapat dilihat pada
grafik di bawah ini:
Gambar 1 Grafik Persentase
Penguasaan Siswa Kelas III Pada Materi Pelajaran Matematika

B. Analisis Temuan dan Refleksi
Berdasarkan tabel 1 s/d tabel 3 tentang hasil belajar dan keterlibatan
atau partisipasi murid dalam proses
perbaikan pembelajaran Matematika Siswa Kelas III dengan materi pokok operasi
hitung sampai tiga angka, hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut:
v Pada siklus I murid yang mendapat nilai 70
hanya 8 orang dari 20 orang murid dengan rata-rata nilai 40%.
v Pada siklus II murid yang mendapat nilai 70
hanya 12 orang dari 20 orang murid dengan rata-rata nilai 65%.
v Pada siklus III murid yang mendapat nilai
70 hanya 18 orang dari 20 orang murid dengan rata-rata nilai 90%.
C. Pembahasan
Bedasarkan deskripsi hasil belajar matematika siswa
yang tertera pada tabel 2 s/d table 3 dan Gambar 1 tampak bahwa dari siklus 1 sampai
dengan siklus 3 hasil belajar matematika baik secara individual maupun klasikal
secara umum meningkat, terutama dari siklus II ke siklus III dari jumlah siswa
yang mencapai nilai di atas 70 (atau tingkat pencapaian di atas 70%) cenderung
meningkat. Hal ini menjadi indikator
keberhasilan perbaikan pembelajaran dan pencapaian tujuan perbaikan
pembelajaran Matematika pada siswa kelas Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan
Mowila pada materi pokok operasi hitung sampai tiga angka. Rata-rata nilai
siswa juga meningkat dari siklus 1 sampai dengan siklus 3, yaitu pada siklus 1
sebesar 65; siklus 2 sebesar 66 dan pada siklus 3 menjadi 74.
Dilihat dari jumlah siswa Kelas III SDN 2 Mowila
Kecamatan Mowila mencapai nilai di atas 70 atau meningkat pencapaian diatas 70%
pada mata pelajaran Matematika materi pokok operasi hitung sampai tiga angka,
pada siklus 1 hanya 8 orang dari 20 orang murid atau sekitar 40%, pada siklus 2
sebanyak 12 orang siswa dari 20 orang murid atau sekitar 65%, dan pada siklus 3
sebanyak 18 orang dari 20 murid atau sekitar 90%. Hal ini menjadi indikator
utama keberhasilan perbaikan pembelajaran Matematika yang dilakukan di Kelas
III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan.
Hasil tersebut sesuai dengan pendapat pada ahli, bahwa
penerapan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan strategi mengaktifkan siswa
dalam diskusi dan Tanya jawab, latihan dan pemberian tugas dalam pembelajaran
yang kreatif, aktif dan menyenangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
(Rostiyah, 1995; Usman, 1993 dan Wardani, Julaeha & Marsinah, 2008).
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian terdahulu dalam laporan perbaikan pembelajaran ini, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Penguasaan atau hasil belajar siswa pada mata pelajarn matematikan
materi pokok operasi hitung sampai tiga angka dapat ditingkatkan melalui
penerapan metode atau strategi pembelarajan yang inovatif, produktif, aktif,
efektif dan menyenangkan dengan memperbanyak pemberian contoh dan latihan soal,
diskusi dan tanya jawab serta kesempatan yang cukup bagi siswa untuk bertanya,
kerja kelompok dan menjawab pertanyaan guru. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
peningkatan nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang
cenderung meningkat baik secara individual maupun klasikal (nilai rata-rata)
dari siklus I sampai dengan siklus III, lebih dari 75% siswa Kelas III SDN 2
Mowila Kecamatan Mowila yang jumlahnya 20 orang murid telah mencapai nilai 70
ke atas atau dengan tingkat pencapaian lebih dari 70% dengan rata-rata 65, 66
dan 74.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas maka ada beberapa hal yang perlu kita lakukan
sebagai guru dalam upaya meningkatkan dan perbaikan kualitas pembelajaran. Khususnya peningkatan kemampuan
siswa dalam menerima dan menguasai mata pelajaran yang diajarkan maka penulis
memberikan saran antara lain sebagai berikut:
v Sebagai guru yang professional harus
berusaha untuk menguasai kurikulum, materi pelajaran, metode dan teknik
evaluasi dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk mendapat hasil belajar
yang maksimal.
v Selalu bekerjasama dan berkolaborasi dengan
guru-guru lain dalam merancang persiapan dan pelaksanaan proses pembelajaran
serta memecahkan masalah yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab
sebagai guru.
v Sebagai guru harus menunjukkan kemampuan
untuk selalu menjalin hubungan kerjasama dengan masyarakat, pemerintah dan
instansi terkait lainnya demi kelancaran dan keberhasilan perlaksanaan tugas.
DAFTAR PUSTAKA
Asep, H.H., dkk (2003), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran,
Jakarta, Universitas Terbuka.
Buchori, dkk (2004), Gemar Belajar Matematika 5,
Semarang, Aneka Ilmu.
Depdiknas (2004), Kurikulum Berbasis Kompetensi Gemar Belajar
Matematika 5, Semarang, Eneka Ilmu.
Rostiyah, N.K, (1995) Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta, Rineka Cipta.
Tim Pelatihan Proyek PGSM, (1999), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:
Proyek PGSM Dirjen Dikti Depdibud.
Usman, U., (1993), Upaya Optimalisasi Belajar Mengajar,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wardani, I.G.A.K., Juleha, S., dan Marsinah, Ng., (2007), Buku
Materi Pokok PDGK4501, Pemantapan
Kemampuan Profesional (Panduan), Jakarta: UT.