Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Bar

4 Azas Harus Diikuti Oleh Puskesmas

Bahan Skripsi Azas Puskesmas 
Ada 4 azas yang harus diikuti oleh Puskesmas, yaitu: 

Azas pertanggung jawaban wilayah 
Puskesmas harus bertanggung jawab atas pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Artinya bila terjadi masalah kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmaslah yang harus bertanggung jawab untuk mengatasinya. 

Azas peran serta masyarakat 
Dalam melaksanakan kegiatannya, Puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subyek pembangunan kesehatan, sehingga Puskesmas bukan hanya bekerja untuk mereka tetapi juga bekerja bersama masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah, menggali sumberdaya setempat, merumuskan dan merencanakan kegiatan penanggulangannya, melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya. Untuk ini perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti Badan Peduli Kesehatan Masyarakat (BPKM) atau Badan Penyantun Puskesmas (BPP). BPKM/BPP bisa merupakan mitra kerja yang konstruktif bagi Puskesmas dalam melaksanakan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya. 

Azas keterpaduan 
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya harus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, bermitra dengan BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya, berkoordinasi dengan lintas sektor, agar terjadi perpaduan kegiatan lapangan, sehingga lebih berhasil guna berdayaguna. Salah satu cara memadukan berbagai kegiatan adalah dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat. Dari masalah kesehatan setempat akan diketahui intervensi apa saja yang perlu dan program apa yang lebih dulu masuk dan program apa yang belakangan dilaksanakan. 

Azas rujukan 
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, yang bila tidak mampu mengatasi masalah karena berbagai keterbatasan, bisa melakukan rujukan baik secara vertikal ke tingkat yang lebih tinggi, atau secara horisontal ke Puskesmas lainnya. Sebaliknya Puskesmas juga bisa menerima rujukan dari kasus secara vertikal dari tingkat yang lebih tinggi (misalnya Puskesmas) terhadap kasus yang sudah ditangani dan perlu pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan di Puskesmas.