Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Bar

Bentuk dan Faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Interaksi Pembelajaran

 Bentuk-Bentuk Penyesuain Diri

Gunarsa (1986: 93) proses penyesuain diri seseorang dalam situasi tertentu, nampak berbeda-beda dalam hal perwujudannya. Kelangsungan penyesuain diri dalam lingkungan memerlukan perilaku-perilaku yang membantu dalam proses penyesuain itu.

a. Perilaku kompensasi
b. Perilaku menarik perhatian.
c. Memperkuat diri melalui kritik.
d. Identifikasi.
e. Sikap proyeksi.
f. Rasionalisasi.
g. Sublimasi.
h. Represi.

Schneiders dalam Ghufron (2010: 55), dasar penting bagi terbentuknya suatu pola penyesuaian diri adalah kepribadian. Schneiders mengklafikasikan fakta-fakta yang mempengaruhi perkembangan kepribadian sebagai berikut :

  • Kondisi fisik (seperti kontitusi fisik, sistem saraf, sistem kelenjar dan sistem otot). 
  • Perkembangan dan kemasakan unsur- unsur kepribadian (misalnya kemasakan intelektual, sosial, moral, dan emosional). 
  • Unsur penentu (psikologik (seperti pengalaman, proses belajar dan kebiasaan) 
  • Kondisi lingkungan (seperti situasi rumah, keadaan keluarga, sekolah, dan masyarakat). 
  • Unsur kebudayaan termasuk di dalamnya pengaruh keyakinan dan agama.

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuain Diri
            Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri seseorang, identik dengan faktor-faktor yang mempengaruhi dan mengatur perkembangan kepribadian. Sehubungan dengan faktor-faktor tersebut oleh Gunarsa (1986: 90) menggolongkan sebagai berikut:
            “Keadaan fisik dan faktor-faktor keturunan, konstitusi fisik meliputi sistem persyarafan, kelenjar, otot-otot serta kesehatan dan penyakit. Perkembangan dan kematangan khususnya kematangan intelektual, sosial dan emosi. Faktor psikologis, pengalaman belajar, conditioning, frustasi dan konflik, self determination. Keadaan lingkungan rumah, keluarga dan sekolah. Dan faktor kebudayaan, adat istiadat dan agama”. Berdasarkan perincian di atas, pada hakekatnya dapat digolongkan faktor tersebut dalam empat kategori pokok yakni: faktor fisik, psikologis, keadaan lingkungan serta faktor kebudayaan. Faktor-faktor ini mempunyai efek dan menentukan dalam proses penyesuaian diri seseorang.
              Schneiders dalam Ghufron (2010: 55), dasar penting bagi terbentuknya suatu pola penyesuaian diri adalah kepribadian. Schneiders mengklasifikasikan fakta-fakta yang mempengaruhi perkembangan kepribadian sebagai berikut: (1) kondisi fisik (seperti konstitusi fisik, sistem saraf, sistem kelenjar dan sistem otot); (2) perkembangan dan kemasakan unsur-unsur kepribadian (misalnya kemasakan intelektual, sosial, moral dan emosional); (4) kondisi (seperti situasi rumah, keadaan keluarga, sekolah dan masyarakat); dan (5) unsur kebudayaan, termasuk di dalamnya pengaruh keyakinan dan agama.
            Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri dibedakan menjadi dua. Pertama, faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang meliputi kondisi jasmani, psikologis, kebutuhan, kematangan intelektual, emosional, mental dan motivasi. Kedua, faktor eksternal yang berasal dari lingkungan yang meliputi lingkungan rumah, keluarga, sekolah dan masyarakat, (Ghufron, 2010: 55-56).
             Pada hakekatnya seseorang dilahirkan hanya sekumpulan respons, refleks yang melalui kondisi-kondisi tertentu denagn cara yang unik dapat mencapai penyesuaian yang baik, sebaiknya dalam keadaan tertentu pula tidak mencapai kemampuan penyesuaian yang baik.