Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Bar

Teknik Mengembangkan Kerangka Karangan Menjadi Karangan

Teknik Mengembangkan Kerangka Karangan Menjadi Karangan
Tasai (2000:135), mengemukakan bahwa secara garis besar teknik pengembangan kerangka karangan menjadi karangan ada dua macam. Pertama, dengan ilusrasi. Apa yang menjadi topik dilukiskan dan digambarkan dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga dalam karangan itu tergambar dengan nyata apa maksud penulis. Kedua, dengan analisis. Apa yang dinyatakan dalam kalimat topik dianalisis secara logis sehingga pernyataan tadi merupakan sesuatu yang meyakinkan.

Untuk karangan deskripsi lebih jelasnya dapat dirinci :
1) Menentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
2) Menentukan tujuan
3) Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan
4) Susunlah aspek-aspek tersebut kedalam urutan yang baik apakah urutan lokasi, urutan waktu atau urutan menurut kepentingan.
5) Kembangkan kerangka karangan menjadi karangan deskripsi

Penilaian Kemampuan Mengarang
Penilaian kemampuan mengarang adalah penilaian hasil kegiatan mengarang menurut pengamatan pengamat atau penyimak berdasarkan kriteria-kriteria penilaian tertentu. Adapun aspek penilaian yang digunakan adalah 

(1) aspek penilaian kesatuan, 
(2) aspek penilaian kepaduan, 
(3) aspek penilaian ketepatan diksi, 
(4) aspek penilaian  urutan isi karangan, 
(5) aspek penilaian ketepatan Ejaan Yang Disempurnakan.

Setiap butir penilaian memiliki skor yang berbeda sebagaimana yang tercantum dalam tabel aspek penilaian kesatuan, aspek penilaian kepaduan, aspek penilaian ketepatan diksi, aspek penilaian urutan isi karangan dan aspek penilaian ketepatan Ejaan Yang Disempurnakan yang menjadi prioritas dalam butir penilaian karena kelima butir penilaian ini menjadi kunci utama dalam menilai keberhasilan suatu karangan. 

Aspek penilaian kesatuan
Karangan atau paragraf dianggap mempunyai kesatuan jika kalimat-kalimat dalam paragraf selalu relevan dengan judul. Semua kalimat terfokus pada judul dan mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan. Kesatuan menitikberatkan pada hubungan antara kerangka karangan dalam setiap paragraf dengan kalimat-kalimat yang membangun paragraf itu.

Aspek  penilaian kepaduan
Kepaduan merupakan kekompakkan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain dalam membentuk suatu paragraf. Setiap kalimat mempunyai hubungan timbal balik dengan kalimat lainnya, saling kait mengait sehingga menghasilkan urutan pikiran yang teratur dan menghasilkan kepaduan.

Aspek penilaian ketepatan diksi
Pilihan kata yang tepat menjadi hal yang penting dengan alasan bahwa seseorang yang mengarang harus memperhatikan setiap kata yang digunakan untuk keberhasilan suatu karangan. Perbendaharaan kata yang luas juga harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kejenuhan bagi pembaca. Biasanya siswa lebih banyak menggunakan diksi yang masih dipengaruhi oleh bahasa daerah setempat dan ada pula yang menggunakan diksi yang berlebihan.

Aspek penilaian urutan isi karangan.
Urutan isi karangan yang dimaksud adalah urutan-urutan isi karangan  yang dibuat tersusun secara wajar, yakni dimulai dari pendahuluan, isi, dan penutup. 

Aspek penilaian ketepatan Ejaan Yang Disempurnakan
Sistem penulisan yang dimaksud adalah bagaimana ejaan-ejaan yang digunakan dalam membuat karangan harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, sehingga karangan tersebut mudah dimengerti.