Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Bar

Definisi Karya Sastra Baru dan Jenisnya

Ruang Blog Definisi Karya Sastra Baru dan Jenisnya

Pembagian Periode Sastra
Berdasarkan sejarahnya, sastra dapat dibagi menjadi dua periode yaitu   sastra lama dan sastra baru.

Sastra Baru
Kesusastraan baru, yaitu dapat disebut juga sastra baru atau modern yang hidup dan berkembang dalam masyarakat baru Indonesia. Sastra baru juga dapat diartikan sastra yang telah dipengaruhi oleh karya sastra asing sehingga sudah tidak asli lagi.

a.    Ciri-ciri sastra baru
1.     Pengenal dikenal masyarakat luas.
2.     Bahasanya tidak klise.
3.     Proses perkembangan dinamis.
4.     Tema karangan bersifat rasional.
5.     Bersifat modern.
6.     Masyarakat sentris.

b.    Kesusastraan Baru Dibagi menjadi:
1.     Kesusastraan  Zaman Balai Pustaka atau Angkatan ’20,
2.     Kesusastraan  Zaman Pujangga Baru atau Angkatan ’30,
3.     Kesusastraan  Zaman Jepang,
4.     Kesusastraan Zaman Angkatan 45,
5.     Kesusatraan  Zaman Angkataan 60, dan 
6.     Kesusastraan Zaman Mutakhir atau Kesusastraan setelah tahun 1966 sampai    sekarang.

Jenis-Jenis  Karya Sastra Baru

Puisi.
Puisi adalah bentuk karya sastra  yang menggunakan  kata-kata yang indah dan kaya makna; Keindahan sebuah puisi  di sebabkan oleh diksi, majas, rima dan irama. Kekayaan makna yang terkandung dalam puisi dilantarkan  oleh pemadatan unsur-unsur bahasa. Bahasa yang digunakan dalam puisi  berbeda dengan yang digunakan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa  yang ringkas. Kata-kata yang digunakan  adalah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian.

Prosa.
Karya sastra yang berupa  cerita bebas. Bentuk prosa pada umumnya  merupakan perpaduan  dari monolog dan dialog. Namun ada pula proses yang hanya  monolog dan ada pula  yang terdiri atas dialog-dialog.

Drama.
Drama merupakan karya sastra yang diproyeksikan di atas pentas. Berbeda dengan karya sastra lainnya seperti puisi dan prosa drama terbentuk atas dialog-dialog. Karena di proyeksikan untuk pementasan drama sering pula disebut sebagai seni pertunjukan atau teater.
Karena itu drama dapat pula diartikan  sebagai bentuk karya  sastra yang menggambarkan  kehidupan dengan menyampaikan  pertikaian dan emosi  melalui lakuan dan dialog. Lakuan dan dialog dalam drama  tidak jauh berbeda dangan lakuan dan dalog dalam kehidupan sehari-hari

Kesusasteraan Indonesia
Sastra indonesia adalah karya sastra yang ditulis dalam bahasa Indonesia, yaitu ketika bahasa Indonesia pertama kali diumumkan sebagai bahasa persatuan, yakni pada acara Sumpah Pemuda tahun 1928. Sejak itulah segala macam kegiatan komunikasi dan berkarya sastra ditulis dalam bahasa Indonesia.

Karya-karya sastra yang lahir sebelum tahun 1928 disebut karya sastra Nusantara. Sastra Nusantara tersebut termasuk karya-karya sastra yang ditulis dalam bahasa daerah Jawa, Sunda, Batak, Padang, Aceh, Melayu, dan sebagainya yang ada di seluruh Nusantara. Kelahiran Sastra Indonesia bertolak dengan direalisasikan oleh para Pujangga Baru lewat majalah “Pujangga Baru”. Dalam sejarah sastra Indonesia, dikenalkan pula istilah “angkatan”, yaitu suatu usaha pengelompokan sastra dalam suatu masa tertentu. Pengelompokan tersebut berdasarkan ciri-ciri khas karya-karya sastra yang dilahirkan oleh para pengarang pada masanya, yang berbeda dengan karya-karya sebelumnya