Contoh Makalah AKSIOLOGI REKAYASA GENETIKA
Tugas : makalah filsafat ilmu
AKSIOLOGI REKAYASA GENETIKA
OLEH:
RONNY
AFRIANTO
A1C2
13 100
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2014
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Filsafat dan
ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun
historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya
perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Pada perkembangannya, ilmu
terbagi dalam beberapa disiplin, yang membutuhkan pendekatan, sifat, objek,
tujuan dan ukuran yang berbeda antara disiplin ilmu yang satu dengan yang
lainnya. Pembahasan filsafat ilmu sangat penting karena akan mendorong manusia untuk lebih
kreatif dan inovatif. Filsafat ilmu memberikan spirit bagi perkembangan dan
kemajuan ilmu dan sekaligus nilai-nilai moral yang terkandung pada setiap ilmu
baik pada tataran ontologis, epistemologis maupun aksiologi.
Manusia telah
memikirkan asal-usulnya selama ribuan tahun, melalui proses berfikir yang rumit
dan terus-menerus. Kecenderungan manusia untuk terus memikirkan sesuatu
menghasilkan muaranya yang dikenal sebagai filsafat, Filsafat bukan ilmu pasti
seperti ilmu alam, namun juga bukan pula kepercayaan yang tidak berdasar,
filsafat dapat disebut sebagai “seni perkiraan rasional”. Tidak kurang kemajuan
penerapan filsafat sebagai ilmu, diiringi teknologi yang dikembangkan dalam
biologi. Sebagai cabang ilmu yang menelaah segala sesuatu tentang makhluk
hidup, Biologi menjadikan fungsinya sebagai cabang ilmu yang unik, menjawab
pertanyaan-pertanyaan secara fisik dan filosofis tentang dari mana manusia
berasal, apakah semua makhluk hidup berasal dari sel yang sama, Siapa yang
mengatur pembelahan sel dari satu sel membelah, menjadi organisme multiseluler,
dan seterusnya.
Perkembangan
biologi sebagai ilmu kini semakin pesat, berbagai macam penemuan baru semakin
mengukuhkan manusia sebagai makhluk yang mampu mengatur segala sesuatu, Biologi
mewujudkannya dalam penguasaan atas kewenangan manusia mengelola makhluk hidup
di sekitarnya bahkan mengatur perkembangan dirinya sendiri. Teknologi
kedokteran, pertanian, ilmu lingkungan dan sebagainya menjadi tumpuan harapan
para biolog untuk menjawab berbagai permasalahan yang berhubungan dengan
makhluk hidup. Dikembangkannya ilmu penurunan sifat (Genetika) sebagai cabang
biologi menyebabkan biolog bukan sekedar mampu mengamati berbagai fenomena alam
dan makhluk yang ada, namun juga mampu memperkirakan keturunan, menyarankan
persilangan (perkawinan) bahkan merekayasa organisme keturunan untuk memperoleh
sesuatu yang lebih “baik”.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aksiologi?
2. Bagaimana tinjauan aksiologi ilmu rekayasa genetika?
3. Apa dampak rekaysa genetika bagi kehidupan umat manusia?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
apa itu aksiologi.
2.
Untuk mengetahui
bagaimana tinjauan aksiologi dalam ilmu rekayasa genetika.
3.
Untuk mengetahui
dampak rekayasa genetika bagi kehidupan umat manusia.
D.
Manfaat
1.
Dapat mengetahui
apa itu aksiologi.
2.
Dapat mengetahui
bagaimana tinjauan aksiologi dalam ilmu rekayasa genetika.
3.
Dapat mengetahui
dampak rekayasa genetika bagi kehidupan umat manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Aksiologi
1.
Pengertian
aksiologi
Secara etimologis,
Aksiologi berasal dari dari bahasa Yunani, axios, yang berarti nilai, dan
logos, yang berarti teori. Terdapat banyak pendapat tentang pengertian
aksiologi. Menurut Jujun S. Suriasumantri aksiologi adalah teori nilai yang
berkaitan dengan kegunaan dari ilmu pengetahuan yang diperoleh. Menurut Kamus
Bahasa Indonesia (1995:19) aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi
kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Menurut Wibisono
(dalam Surajiyo, 2009:152) aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur
kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian,
serta penerapan ilmu.
2. Peranan
aksiologi dalam pola pikir atau sikap keilmuan
Ahmad
Tafsir dalam bukunya berpendapat bahwa aksiologi ilmu sekurang-kurangnya
memiliki tiga garapan yaitu ilmu sebagai alat eksplanasi, ilmu sebagai alat
memprediksi dan ilmu sebagai alat pengontrol. Ilmu sebagai alat eksplanasi, ia dapat menjelaskan tentang
berbagai peristiwa, baik hubungan antar peristiwa, sebab-sebabnya dan
gejala-gejala/tanda-tandanya, ataupun sebab akibatnya. Ilmu sebagai alat memprediksi, ia dapat memperkirakan atau
melakukan suatu cara pendekatan-pendekatan untuk mengetahui tentang akan
terjadinya suatu peristiwa/kejadian/keadaan. Ilmu sebagai alat pengontrol, ia dapat menghindari atau mengurangi
akibat-akibat atau akan datangnya suatu peristiwa/kejadian yang berbahaya atau
tidak menyenangkan.
Dari
penjelasan tersebut maka aksiologi sains seharusnya mampu membentuk pola pikir
atau sikap keilmuwan seperti suatu pepatah yang lama dikenal, bahwa padi makin
berisi makin merunduk yang biasanya diartikan semakin berilmu seseorang maka
semakin berbudi atau semakin menyadari akan eksistensi konsep diri yang rendah
hati, tidak sombong dan selalu merasa kurang. Sikap inilah yang mampu membuat
seseorang untuk tidak pernah berhenti mempelajari sesuatu. Yang pada akhirnya
akan memunculkan ide-ide atau pemikiran yang cemerlang terhadap pengembangan
ilmu yang telah ditemukannya. Karena manfaat ilmu sesungguhnya terasakan jika
ada banyak orang dapat mengapresiasikan dan menerima ilmu sebagai suatu
kebaikan kolektif atau untuk kepentingan orang banyak sehingga akan kembali
kebaikan tersebut kepada diri orang yang menemukannya.
3. Implementasi
aksiologi dalam kehuindupan
Karena
dalam penjelasan sebelumnya bahwa aksiologi sains dapat membentuk pola pikir
dan sikap keilmuwan untuk kemaslahatan. Sehingga untuk menerapkan dalam
kehidupan ada beberapa pendekatan yang harus dilakukan yang antara lain:
a.
Mengetahui dan memahami sumber yang hak dari
ilmu itu sendiri beserta sifat-sifatnya.
b.
Mengetahui dan memahami konsep diri dan
eksistensi keberadaan kita sebagai makhluk ciptaan-Nya.
c.
Mengetahui dan memahami awal/bermulanya suatu
kehidupan dan berakhirnya tiap-tiap makhluk memiliki masanya/waktunya sendiri.
Dan tiap suatu perbuatan memiliki konsekuensinya masing-masing.
Dari tiga
pendekatan tersebut hal yang penting dalam penerapannya adalah
pertanggungjawaban, yang secara jelas sekali dari makna aksiologi suatu ilmu
adalah apa manfaat ilmu yang juga mengandung jawaban yang sangat jelas yakni
untuk kemaslahatan, sehingga dalam penerapannya ilmu rekayasa genetika harus
benar-benar diperuntukkan untuk kemaslahatan umat manusia.
B.
Tinjauan aksiologis ilmu rekayasa genetika
Rasa ingin tahu manusia dan keinginan unntuk selalu
mendapatkan yang terbaik dalam memecahkan semua masalah kehidupan membawa
manusia untuk berfantasi dan mengembangkan imajinasinya. Hal inilah yang
dialami oleh para ilmuwan di bidang biologi ketika mereka dihadapkan pada
masalah kesehatan dan biologi. Mereka berimajinasi dan berandai-andai adanya
suatu makhluk hidup yang merupakan perpaduan dari sifat-sifat positif makhluk
hidup yang sedauh ada.
Pada
awalnya proses rekayasa genetika ditemukan oleh Crick dan Watson pada tahun
1953. Rekayasa genetika (genetic engineering) dalam arti paling luas adalah
penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan
pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan.
Masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasn yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik genetika molekular untuk
mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresigenetik
yang ddiarahkan pada kemanfaatan tertentu.
Objek rekayasa
genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan
tingkat tinggi hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling
banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu di bidang
lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan
perikanan), serta tehnik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk
mengembangkan bidang masing-masing.
Ilmu terapan ini
dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa
(keteknikan). Dapat dianggap awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang
dilakukan untuk menyingkap material yan diwariskan dari generasi ke generasi
yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa
bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja
penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang
kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah
komposisi DNA.
Setiap gen mengandung
ribuan rantai basa yang tersusun menjadi sebuah rangkaian dimana gen tersebut
berada dalam kromosom sebuah sel. DNA mudah diekstraksidari sel-sel, dan kemajuan biologi molekuer sekarang
memungkinkan ilmuwan untuk mengambil DNA suatu spesies dan kemudian menyusun
konstruksi molekuler yang dapat disimpan di dalam laboratorium. DNA rekombinan
ini dapat dipindahkan ke makhluk hidup lain bahkan yang berbeda jenisnya. Hasil
dari perpaduan tersebut menghasilkan makhluk hidup rekombinan yang memiliki
kemampuan baru dalam melangsungkan proses hidup dan bersaing dengan makhluk
hidup lainnya. Perrkembangan rekayasa genetika sebagai bagian dari perkembangan
biolteknologi.
C.
Dampak rekayasa genetika bagi kehidupan umat manusia
1.
Kegunaan rekayasa
genetika
Rekayasa
Genetika dipandang dari segi apapun tetap memiliki manfaat dan mudharat,
penerapan teknologi seringkali memunculkan permasalahan baru, hal ini terjadi
karena seringkali pemanfaatan teknologi tidak mampu diimbangi oleh perkembangan
moral dan pertimbangan stabilitas tatanan kehidupan alamiah, beberapa Teknologi
Rekayasa Genetika sebenarnya telah banyak menguntungkan bagi manusia, beberapa
hal diantaranya adalah:
a.
Rekayasa Genetika
banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan-bahan pemberantasan penyakit
dengan aman dan harga murah, vaksin yang diperoleh dari rekayasa genetika
memiliki kemurnian mendekati 100%, pengembangan dunia kedokteran maju dengan
pesat, pada teknologi kedokteran masa depan, diharapkan tidak dibutuhkan lagi
donor bagi pasien yang membutuhkan cangkok organ.
b.
Rekayasa Genetika
banyak dimanfaatkan bagi dunia tumbuhan dan hewan, pemilihan bibit unggul,
perbanyakan dengan mudah, murah dan terjamin kualitas, dapat mengimbangi
kebutuhan manusia dalam menjamin ketersediaan bahan pangan di masa depan.
c.
Rekayasa Genetika
membantu mempermudah
kesulitan manusia dalam memecahkan berbagai masalah keturunan, penghilangan gen
yang dikehendaki dapat dilakukan dengan mudah, sehingga diharapkan keturunan
berikutnya tidak lagi memiliki kekurangan pada penyakit tertentu, dan
lain-lain.
Selain
menguntungkan
bagi manusia, rekayasa genetika juga membawa dampak negatif bagi manusia,
diantaranya :
a.
Terjadinya
perkembangbiakan yang tidak terkendali dari jenis bakteri/organisme ciptaan
baru di laboratorium, baik yang berhasil ataupun gagal mempunyai potensi yang
sangat merugikan.
b.
Terjadinya
ketidakseimbangan ekologis, disebabkan keseragaman individu hasil cloning
terhadap ketahanan penyakit, respons ekosistem dan perilaku lain yang
menyebabkan biodiversitas bumi terancam gagal.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa :
1.
Secara etimologis, Aksiologi berasal dari dari
bahasa Yunani, axios, yang berarti nilai, dan logos, yang berarti teori.
Terdapat banyak pendapat tentang pengertian aksiologi. Menurut Jujun S.
Suriasumantri aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
ilmu pengetahuan yang diperoleh. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (1995:19)
aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian
tentang nilai-nilai khususnya etika. Menurut Wibisono (dalam Surajiyo,
2009:152) aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan
moral sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu.
2.
Dalam tinjauan aksiologis, rekayasa genetika
dapat memberikan banyak manfaat bagi kehidupan umat manusia, namun disisi lain
rekayasa genetika juga memberikan dampak negatif bagi kehidupan umat manusia.
3.
Rekayasa genetika mempunyai manfaat yaitu :
a. Rekayasa
Genetika banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan-bahan pemberantasan
penyakit dengan aman dan harga murah.
b. Rekayasa
Genetika banyak dimanfaatkan bagi dunia tumbuhan dan hewan.
c. Rekayasa
Genetika membantu memprmudah kesulitan manusia dalam memecahkan berbagai
masalah keturunan.
4.
Kerugian adanya rekayasa genetika yaitu :
a. Terjadinya
perkembangbiakan yang tidak terkendali dari jenis bakteri/organisme ciptaan
baru di laboratorium.
b. Terjadinya
ketidakseimbangan ekologis.
B.
Saran
Dalam
pemanfaatan ilmu rekayasa genetika, harusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
untuk kemaslahatan umat manusia, bukan hanya untuk mencari kepuasan tersendiri
ataupun keuntungan pribadi. Sehingga ilmu rekayasa genetika benar-benar dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan positif bagi umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Amsal.
2010. Filsafat Ilmu. PT. Raja
Grafindo Persada : Jakarta.
Kimball, John.W .
1994. Biologi Edisi Kelima. Erlangga
: Jakarta
Mader, Silvia S. 1995. Biologi, Evolusi, Keanekaragaman dan lingkungan, Vol 1 dan 2.
Kucica :Kuala Lumpur.
Semiawan,
Conny. 2004. Dimensi Kreatif dalam Filsafat ilmu. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Sudarno, dkk. 1996.
Biologi 3 SMU. Erlangga : Jakarta.
Suriasumantri, Jujun S.
1990. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar
Populer. Pustaka Sinar Harapan : Jakarta.
Tafsir, Ahmad. 2006. Filsafat Ilmu, Mengurai Ontologi,
Epistemologi dan Aksiologi Ilmu Pengetahuan. Remaja Rosdakarya: Bandung.