Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Bar

TUGAS KONSEP KEPEMIMPINAN ( TIPE-TIPE DAN SIFAT KEPEMIMPINAN )

TUGAS 


KONSEP KEPEMIMPINAN 

( TIPE-TIPE DAN SIFAT KEPEMIMPINAN ) 



O L E H 

KELOMPOK II 


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 

AVICENNA KENDARI 

2014 



KATA PENGANTAR 

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas segala rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga makala ini yang berjudul Konsep Kepemimpinan ( Tipe-Tipe dan Sifat Kepemimpinan ) dapat terselesaikan. 

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. 

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan hati yang terbuka penulis mengharapkan pada para pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi sempurnanya makalah ini. 

Kendari, Juli 2014 



Kelompok II 






BAB I 

PENDAHULUAN 

1.1. Latar Belakang 

Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi untuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses menyelaraskan perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah. Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, organisasi memerlukan pemimpin reformis yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan organisasi. 

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok, bersama-sama serta saling berhubungan satu sama lain dengan demikian maka perlu adanya kepemimpinan. Seperti didunia bisnis dan didunia lain pendidikan. Pemerintahan negara adalah seorang pemimpin sangat menentukan dari tercapainya kesuksesan dan efisiensi kerja. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu membawa lembaga / organisasi kepada sasaran dalam jangka waktu yang ditentukan. 

Di zaman modern sekarang ini, seorang pemimpin sangat diperlukan, tetapi pemimpin juga lahir bukan karena keturunan dari seorang bangsawan atau bakat yang dibawanya sejak lahir. Tetapi perlu adanya pendidikan dan pengalaman sebagai bekal. Para ahli kepemimpinan telah memberikan berbagai defisini mengenai kepemimpinan, serta menghasilkan berbagai konsep dan teori kepemimpinan. 

Kepemimpinan adalah proses yang sangat penting dalam setiap organisasi karena kepemimpinan inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya sebuah organisasi. Jika perusahaan, rumah sakit, universitas atau tim atletik mengalami kesuksesan, maka direktur, rektor, atau pelatihlah yang memperoleh acungan jempol. Akan tetapi, sebaliknya, jika terjadi kegagalan, mereka pulalah yang memperoleh teguran, kritik, atau bahkan diganti. Jadi salah satu elemen pokok yang menjadi perhatian setiap organisasi yaitu bagaimana caranya untuk menarik, melatih atau mempertahankan orang – orang yang akan menjadi pemimpin – pemimpin yang efektif. 

1.2.Rumusan Masalah 

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah konsep kepemimpinan ( tope-tipe dan sifat kepemimpinan ) 

1.3.Tujuan 

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 

1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan 

2. Untuk mengetahui Tipe-Tipe Kepemimpinan 

3. Untuk mengetahui Sifat Kepemimpinan 

1.4.Manfaat 

Adapun yang menjadi manfaat dari penulisan makalah ini adalah 

1. Membuat kita tahu Pengertian Kepemimpinan 

2. Membuat kita tahu Tipe-Tipe Kepemimpinan 

3. Membuat kita tahu Sifat Kepemimpinan 




BAB II 

PEMBAHASAN 

2.1.Pengertian Kepemimpinan 

Secara etimologi kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” (lead) berarti bimbing atau tuntun, dengan begitu di dalam terdapat dua pihak yaitu yang dipimpin (rakyat) dan yang memimpin (imam). Setelah ditambah awalan “pe” menjadi “pemimpin” (leader) berarti orang yang mempengaruhi pihak lain melalui proses kewibawaan kominikasi sehingga orang lain tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Dan setelah ditambah akhiran “an” menjadi “pimpinan” artinya orang yang mengepalai. Apabila dilengkapi dengan awalan “ke” menjadi “kepemimpinan” (leadership) berarti kemampuan dan kepribadian seseorang dalam mempengaruhi serta membujuk pihak lain agar melakuakan tindakan pencapaian tujuan bersama, sehingga dengan demikian yang bersangkutan menjadi awal struktur dan pusat proses kelompok (Inu Kencana, 2003). Jadi kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Miftah, 1997). 

· Menurut Winardi 

Seorang yang mempunyai kecakapan pribadi dengan atau tanpa pengangkatan resmi, dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpin untuk mengarahkan upaya bersama dalam pencapaian tujuan. 

· Menurut Young (dalam Kartono, 2003) 

Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus. 

· Menurut Stoiner 

Kepemimpinan adalah suatu proses mengarahkan dan mempengarui kegiatan yang berhubungan dengan tugas 

· Menurut Nawawi 

Kepemimpinan merupakan suatu proses interaksi antara seorang pemimpin dengan sekelompok orang yang menyebabkan seseorang atau kelompok berbuat yang sesuai dengan kehendak pemimpin. 

· Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) 

Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. 


Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. 


2.2.Tipe-Tipe Kepemimpinan 

Tipe kepemimpinan akan identik dengan gaya kepemimpinan seseorang. Tipe kepemimpinan yang secara luas dikenal dan diakui keberadaannya adalah : 

1. Tipe Otokratik 

Seorang pemimpin yang tergolong otokratik memiliki serangkaian karakteristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Seorang pemimpin otokratik adalah seorang yang egois. Egoismenya akan memutarbalikkan fakta yang sebenarnya sesuai dengan apa yang secara subjektif diinterpretasikannya sebagai kenyataan. Menganggap organisasi adalah miliknya. Pemimpin membuat keputusan sendiri. Seorang pemimpin yang otoraktis memiliki ciri-ciri: 

· Menganggap organisasi sebagai milik pribadi 

· Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi 

· Menganggap bawahan sebagai alat semata-mat 

· Tidak mau menerima kritik saran dan pendapat 

· Dalam tindakan sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur pemaksaan. 

· Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan 


Dengan egoismenya, pemimpin otokratik melihat peranannya sebagai sumber segala sesuatu dalam kehidupan organisasional. Egonya yang besar menumbuhkan dan mengembangkan persepsinya bahwa tujuan organisasi identik dengan tujuan pribadinya. Dengan persepsi yang demikian, seorang pemimpin otokratik cenderung menganut nilai organisasional yang berkisar pada pembenaran segala cara yang ditempuh untuk pencapaian tujuannya. Berdasarkan nilai tersebut, seorang pemimpin otokratik akan menunjukkan sikap yang menonjolkan keakuannya dalam bentuk : 

· Kecenderungan memperlakukan bawahan sama dengan alat lain dalam organisasi 

· Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas 

· Pengabaian peranan bawahan dalam proses pengambilan keputusan 


2. Tipe Paternalistik 

Tipe kepemimpinan pathernalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kebapakan. Kepemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapakan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil. Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut: 

· Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa. 

· Bersikap terlalu melindungi bawahan 

· Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang. 

· Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya kreasi. 

· Sering menganggap dirinya maha tau. 

Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diperlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya. Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.Tipe pemimpin ini umumnya terdapat pada masyarakat tradisional. 

Persepsi seorang pemimpin yang paternalistik tentang peranannya dalam kehidupan organisasi dapat dikatakan diwarnai oleh harapan bawahan kepadanya. Harapan bawahan berwujud keinginan agar pemimpin mampu berperan sebagai bapak yang bersifat melindungi dan layak dijadikan sebagai tempat bertanya dan untuk memperoleh petunjuk, memberikan perhatian terhadap kepentingan dan kesejahteraan bawahannya.Popularitas pemimpin yang paternalistik mungkin disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : 

· Kuatnya ikatan primordial 

· Extended family system 

· Kehidupan masyarakat 

· Peran adat istiadat yang kuat 

· sMasih dimungkainkan hubungan pribadi yang intim 

Pemimpin yang paternalistik mengharapkan agar legitimasi kepemimpinannya merupakan penerimaan atas peranannya yang dominan dalam kehidupan organisasional. Berdasarkan persepsi tersebut, pemimpin paternalistik menganut nilai organisasional yang mengutamakan kebersamaan. Nilai tersebut mengejawantah dalam sikapnya seperti kebapakan, terlalu melindungi bawahan. Sikap yang demikian tercermin dalam perilakunya berupa tindakannya yang menggambarkan bahwa hanya pemimpin yang mengetahui segala kehidupan organisasional, pemusatan pengambilan keputusan pada diri pemimpin. Dengan penonjolan dominasi keberadaannya dan penekanan kuat pada kebersamaan, gaya kepemimpinan paternalistik lebih bercorak pelindung, kebapakan dan guru. 

3. Tipe Kharismatik 

Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi. Pengikutnya tidak mempersoalkan nilai yang dianut, sikap, dan perilaku serta gaya yang digunakan pemimpin itu. 


4. Tipe Laissez Faire 

Persepsi seorang pemimpin yang laissez faire melihat perannya sebagai polisi lalu lintas, dengan anggapan bahwa anggota organisasi sudah mengetahui dan cukup dewasa untuk taat pada peraturan yang berlaku. Seorang pemimpin yang laissez faire cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri. Nilai yang dianutnya biasanya bertolak dari filsafat hidup bahwa manusia pada dasarnya memiliki rasa solidaritas, mempunyai kesetiaan, taat pada norma, bertanggung jawab. 

Nilai yang tepat dalam hubungan atasan –bawahan adalah nilai yang didasarkan pada saling mempercayai yang besar. Bertitik tolak dari nilai tersebut, sikap pemimpin laissez faire biasanya permisif. Dengan sikap yang permisif, perilakunya cenderung mengarah pada tindakan yang memperlakukan bawahan sebagai akibat dari adanya struktur dan hirarki organisasi. Dengan demikian, gaya kepemimpinan yang digunakannya akan dicirikan oleh : 

· Pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif 

· Pengambilan keputusan diserahkan kepada pejabat pimpinan yang lebih rendah 

· Status qua organisasional tidak terganggu 

· Pengembangan kemampuan berpikir dan bertindak yang inovatif dan kreatif diserahkan kepada anggota organisasi. 

· Intervensi pemimpin dalam perjalanan organisasi berada pada tingkat yang minimal. 

5. Tipe Demokratik 

Ditinjau dari segi persepsinya, seorang pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator. Karenanya, pendekatan dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya adalah holistik dan integralistik. Seorang pemimpin yang demokratik menyadari bahwa organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan organisasi. Seorang pemimpin yang demokratik melihat bahwa dalam perbedaan sebagai kenyataan hidup, harus terjamin kebersamaan. 

Nilai yang dianutnya berangkat dari filsafat hidup yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi. Nilai tersebut tercermin dari sikapnya dalam hubungannya dengan bawahannya, misalnya dalam proses pengambilan keputusan sejauh mungkin mengajak peran serta bawahan sehingga bawahan akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Dalam hal menindak bawahan yang melanggar disiplin organisasi dan etika kerja, cenderung bersifat korektif dan edukatif. Perilaku kepemimpinannya mendorong bawahannya untuk menumbuhkembangkan daya inovasi dan kreativitasnya. Karakteristik lainnya adalah kecepatan menunjukkan penghargaan kepada bawahan yang berprestasi tinggi. Berdasarkan persepsi, nilai, sikap, dan perilaku, maka gaya kepemimpinannya biasanya mengejawantah dalam hal: 

· Pandangan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia bagi organisasi, hanya dapat digunakan oleh manusia dalam organisasi untuk pencapaian tujuan dan sasarannya. 

· Selalu mengusahakan pendelegasian wewenang yang praktis dan realistik 

· Bawahan dilibatkan secara aktif dalam proses pengambilan keputusan 

· Kesungguhan yang nyata dalam memperlakukan bawahan sebagai mahluk politik, sosial, ekonomi, dan individu dengan karakteristik dan jati diri yang khas 

· Pengakuan bawahan atas kepemimpinannya didasarkan pada pembuktian kemampuan memimpin organisasi dengan efektif.


6. Milliteris 

Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : 

· Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama. 

· Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya. 

· Senang kepada formalitas yang berlebihan 

· Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan 

· Tidak mau menerima kritik dari bawahan 

· Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan. 


7. Tipe Kepemimpinan Populistis 

Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme. 

8. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif 

Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat. 

2.3. Sifat-Sifat Kepemimpinan 

Mempelajari daya kepemimpinan dari adanya ciri-ciri kualifikasi dan keterampilan seseorang yang diberlakukan bagi keberhasilan seorang pemimpin 

1. Jujur 

2. Bertanggung jawab 

3. Visioner 

4. Disiplin 

5. Bekerja sama 

6. Adil 

7. Peduli 

Sifat Kepemimpinan yang diperlukan oleh seorang pemimpin dalam suatu organisasi harus memiliki kriteria-kriteria tertentu, dimana kriteria tersebut menurut George R. Terry (1992: 156) adalah sebagai berikut : 

· Penuh Energi. Untuk tercapainya kepemimpinan yang baik maka diperlukan energi yang baik pula, jasmani maupun rohani. Seorang pemimpin harus sanggup bekerja dalam jangka panjang dan dalam waktu tidak tertentu. Karena itu kesehatan fisik maupun mental benar-benar diperlukan oleh seorang pemimpin. 

· Memiliki stabilitas emosi. Seorang pemimpin yang efektifitas harus melepaskan diri dari berburuk sangka, kecurigaan terhadap bawhannya dan tidak boleh cepat naik pitam. Sebaliknya ia harus tegas, konsekuen dan konsisten dalam tindakan-tindakannya. 

· Memiliki pengetahuan tentang manusia. Mengungat tugas yang penting dari pemimpin maka pemimpin yang baik harus mengetahui hubungan antara manusia tersebut. Ia harus menhetahui banyak tentang sifat-sifat orang, bagaiman mereka mengadakan reaksi terhadap sesuatu tindakan atau situasi yang bermacam-macam, apa dan bagaimana kemampuan yang memiliki untuk melaksanakan tugas yang dibebankan tersebut. 

· Motivasi pribadi. Keinginan untuk memimpin harus datang dari dorongan batin dan pribadinya sendiri dan bukan perasaan dari luar dirinya. 

· Kemahiran komunikasi. Seorang pemimpin harus mampu dan cakap dalam mengutarakan gagasan baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini sangat penting untuk dapat mendorong maju bawahan, memberikan atau menerima informasi bagi kemajuan dan kepentingan bersama. 

· Kecakapan mengajar. Mengajar adalah jalan terbaik untuk memajukan orang-orang ataupun menyadarakan orang atas pentingnya tugas-tugas yang dibebankan dan sebagainya. Pemimipin harus mampu memberikan petunjuk-petunjuk, mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi, mengajukan saran-saran, menerima saran-saran dan sebagainya. 

· Kecakapan sosial. Seorang pemimpin harus mengetahui benar tentang manusia dan masyarakat, kemampuan-kemampuannya maupun kelemahan-kelemahannya. Ia harus memiliki kemampuan bekerja sama dengan orang-orang dengan berbagai ragam sifatnya. 

· Kemampuan teknis. Dengan memiliki kemampuan teknis yang tinggi dari seorang pemimpin akan lebih mudah mengadakan koreksi bila terjadi suatu kesalahan pelaksanaan tugas dari bawahannya. 



BAB III 

PENUTUP 

3.1. Kesimpulan 

Kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Tipe kepemimpinan akan identik dengan gaya kepemimpinan seseorang. Tipe kepemimpinan yang secara luas dikenal dan diakui keberadaannya adalah : 

- Tipe Otokratik, Seorang pemimpin yang tergolong otokratik memiliki serangkaian karakteristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Seorang pemimpin otokratik adalah seorang yang egois. 

- Tipe Paternalistik, Tipe kepemimpinan pathernalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kebapakan. Kepemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapakan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil. 

- Tipe Kharismatik, Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi. Pengikutnya tidak mempersoalkan nilai yang dianut, sikap, dan perilaku serta gaya yang digunakan pemimpin itu. 

- Tipe Laissez Faire, Seorang pemimpin yang laissez faire cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri. Nilai yang dianutnya biasanya bertolak dari filsafat hidup bahwa manusia pada dasarnya memiliki rasa solidaritas, mempunyai kesetiaan, taat pada norma, bertanggung jawab. 

- Tipe Demokratik, Seorang pemimpin yang demokratik menyadari bahwa organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan organisasi. Seorang pemimpin yang demokratik melihat bahwa dalam perbedaan sebagai kenyataan hidup, harus terjamin kebersamaan. 

- Milliteris, Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis 

Sifat Kepemimpinan yang diperlukan oleh seorang pemimpin dalam suatu organisasi harus memiliki kriteria-kriteria tertentu, dimana kriteria tersebut menurut George R. Terry (1992: 156) adalah sebagai berikut : 

o Penuh Energi. 

o Memiliki stabilitas emosi 

o Memiliki pengetahuan tentang manusia. Motivasi pribadi. 

o Kemahiran komunikasi. 

o Kecakapan mengajar 

o Kecakapan sosial. 

o Kemampuan teknis. 

3.2. Saran 

Diharapkan setelah membaca makalah ini, kita ( khususnya mahasiswa ) dapat memahami lebih dlam lagi konse kepemimpinan


DAFTAR PUSTAKA
.
Numbery,Freddy.2010. Kepemimpinan Sepanjang Zaman. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer
YW. Sunindhia, SH, Kepemimpinan Dalam Masyarakat Modern, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1993
http://kadri-blog.blogspot.com/2010/11/tipe-tipe-kepemimpinan.html
http://materi-paksyaf.blogspot.com/2013/09/konsep-kepemimpinan_6583.html
http://noviaanggraini27.blog.com/2011/06/09/makalah-kepemimpinan-dalam-organisasi-kelompok-novia-anggraini-bakri/
http://reniandriani065.blogspot.com/2014/04/gaya-kepemimpinan-mat-ompk.html
http://revolsirait.com/tag/makalah-kepemimpinan
http://rthdwiastuti.wordpress.com/2011/12/30/tentang-kepemimpinan-dari-yang-lebih-sering-dipimpin-opini/
http://www.sriudin.com/2010/04/tipe-gaya-kepemimpinan.


Tag search :
konsep kepemimpinan,konsep kepemimpinan,konsep kepemimpinan dalam islam,konsep kepemimpinan dalam keperawatan,konsep kepemimpinan guru,konsep kepemimpinan islam,konsep kepemimpinan kepala sekolah,konsep kepemimpinan pendidikan,konsep kepemimpinan dalam pendidikan,konsep kepemimpinan pdf,konsep kepemimpinan ppt