Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Bar

Makalah PEMANTAUAN PELAYANAN KEBIDANAN KHORT IBU , BAYI ,DAN BALITA

Tugas kelompok 

PEMANTAUAN PELAYANAN KEBIDANAN 

KHORT IBU , BAYI ,DAN BALITA 




KELAS II A 

KELOMPOK 6 



PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN 

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AVICENNA KENDARI 

T.A 2014




KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya penyusunan makalah tantang “Manajemen Pemantauan Pelayanan Kebidanan Kohort Ibu,Bayi dan Anak” dalam mata kuliah organisasi manajemen pelayanan kebidanan ini dapat diselesaikan secara baik dan tepat pada waktunya. 

Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpatisipasi dalam penyusunan makalah ini, semoga dengan adanya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan kesehatan pada bayi 

Makalah ini tidak lepas dari kekurangan, sehingga memerlukan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. 

Salatiga 1 7 juli 2014 
Penyusun 


BAB I 
PENDAHULUAN 

1.1.Latar Belakang 

Sejarah menunjukkan bahwa kebidanan merupaka salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan lahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu-ibu yang melahirkan. Posisi ini telah mendudukkan peran dan posisi bidan menjadi terhormat di masyarakat karena tugas yang di embannya sangat mulia dalam upaya memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu. Disamping itu dengan setia mendampingi dan menolong ibu-ibu dalam melahirkansampai sang ibu dapat merrawat bayinya dengan baik. Sejak zaman prasejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari mesir (siphrah dan poah ) yang berani mengambil resiko membela keselamatan bayi laki-laki bangsa Yahudi ( sebagai orang yang terjajah dalam bangsa mesir ) yang di perintahkan oleh Fir’aun untuk di bunuh. Merka sudah menunujukkan sikap etika moral yang tinggi dan taqwa kepada Tuhan dalam mmbela orang-orang yang berada pada posisi lemah, yang pada zaman modern in, kita sebut peran advokasi. Dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bidan bekerja berdasarkan pada pandangan fisiolofis yang di anut, keilmuan, metode kerja standar praktek pelayanan kebidanan dank kode etik profesi yang di milikinya. 

Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, angka klematian Ibu dan anak sangat tinggi. Tenaga penolong persalinan adalah dukun. Pada tahun 1807 (zaman Gubernur Jenderal Hendrik Wiliam Deandels) para dukun di latih dalam pertolongan persalinan, tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama karena tidak adanya pelatih kebidanan. 

Pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan hanya di peruntukkan bagi orang-orang belanda yang ada di Indonesia. Kemudian pada tahun1849 di buka pendidikan dokterj Jawa di Batavia. (Di Rumah Sakit Militer Belanda sekarang RSPAD Gatot Subroto). Seiring dengan di bukanya pendidikan kedokteran tersebut, pada tahun 1851, di buka pendidikan bagi wanita pribumi di Batavia oleh seorang Dokter militer (Dr.W.Bosch) lulusan ini kemudian bekerja di rumah sakit dan juga di masyarakat. Mulai saat itu pelayanan kesehatan ibu dan anak di lakukan oleh dukun dan bidan. 

Pada tahun 1952 mulai di adakan pelatihan bidan secara formal agar dapat meningkatkan kualitas pertolongan persalinan. Kursus untuk dukun masih berlangsung sampai dengan sekarang yang memberikan kursus adalah bidan. Perubahan pengetahuan dan keterampilan tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh di masyarakat di lakukan melalui kursus tambahan yang dikenal dengan kursus tambahan Bidan (KTB) pada tahun 1953 di Yogyakarta yang akhirnya didirikan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dimana Bidan sebagai penangggung jawab pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan yang di berikan mencakup pelayanan antenatal, postnatal dan pemeriksaan bayi dan anak termasuk iminisasi dan penyuluhan gizi. Sedangkan diluar BKIA, bidan memberikan pertolongan persalinan di rumah keluarga dan pergi melakukan kunjungan rumah sebagai upaya tindak lanjut dari pasca persalinan. 

Dari BKIA inilah yang akhirnya menjaid suatu pelayanan terintegrasi kepada masyarakat yang dinamakan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada tahun 1957. Puskesmas memberikan pelayanan di dalam gedung dan di luar geduang dan berorientasi pada wilayah kerja. Bidan yang bertugas di puskesmas berfungsi dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk pelayanan keluarga berencana baik di luar gedung maupun di dalam gedung adalah pelayanan kesehatan keluarga dan pelayanan di pos pelayanan terpadu (posyandu). Pelayanan di Posyandu mencakup empat kegiatan yaitu : pemeriksaan kehamilan, pelayanan keluarga berencana, imunisasi, gizi dan kesehatan lingkungan. 

Mulai tahun 1990 pelayanan kebidanan di berikan secara merata dan dekat dengan masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarkat. Kebijakan ini melalui instruksi Presiden secara lisan pada sidang cabinet tahun 1992 tentang perlunya menididik bidan untuk penempatan bidan di desa. Adapun tugas pokok bidan di desa adalah sebagai pelaksan kesehatan KIA, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan kesehatan bayi baru lahir, termasuk pembinaan dukun bayi. Dala kaitan tersebut, bidan di desa juga menjadi pelaksana pelayanan kesehatan bayi dan keluarga berencana yang pelaksanaanya sejalan dengan dengan tugas utamanya dalam pelayanan kesehatan ibu. Dalam melaksanankan tugas pokoknya bidan di desa melaksanankan kunjungan rumah pada ibu dan anak yang memerlukannya , mengadakan pembinaan pada posyandu di wilayah kerjanya serta mengembangkan pondok bersalin sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. 

Hal tersebut di atas adalah pelayanan yang di berikan oleh bidan di desa. Pelayanan yang di berikan berorientasi pada kesehatan masyarakat berbeda halnya dengan bidan yang bekerja di rumah sakit, dimana pelayanan yang di berikan berorientasi pada individu. Bidan di rumah sakit memberikan pelayanan poliklinik keluarga berencana, senam hamil, pendidikan perinatal, ka mar bersalin, kamar operasi kebidanan, ruang nifas dan ruang perinatal. 



1.2 Rumusan Masalah 

1. Bagaimana pemantauan pelayanan kebidana pada ibu ,bayi dan anak ? 

2. Apa defenisi tentang kohort ibu ,bayi dan anak ? 

3. Bagaimana cara penulisan kohort ibu,bayi dan anak ? 

1.3 Tujuan 

1.Tujuan umum 

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar penyusun makalah ini mengetahui dan mengerti tentang manajemen pemantauan pelayanan kebidanan kohort bayi. 

2.Tujuan khusus 

a. Mengetahui tentang definisi tentang kohort ibu, bayi dan anak 

b.Mengetahui tentang cara penulisan 

1.4 Manfaat 
Dengan menpelajari dan memahami materi ini imsyaallah kita dapat memberikan pelayanan kebidanan menjadi lebih baik untuk ke depannya 


BAB II
PEMBAHASAN 

2.1 Pemantauan Pelayanan Kebidanan 
Pemantauan pelayanan kebidanan harus lebih terarah,agar dapat menjangkau semua ibu serta mampu menagani mereka yang ditemukan resiko tinggi secara memadai.pemantauan pelayanan kebidanan dapat dilakukan dengan cara: 

A .Pemantauan pelayanan Kebidanan 
Kohort Ibu,Balita dan Bayi 

1.Pengertian 
Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita. 

2.Tujuan 

Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang terdeteksi di rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan. 

Jenis registor kohort 

Register kohort ibu 

Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana informasi pada saat ini lebih difokuskan pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya duplikasi informasi. 

Register kohort bayi 

Merupakan sumber data pelayanan kesehatan bayi, termasuk neonatal. 
Register kohort balita 

Merupakan sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan sampai dengan 5 tahun 

Cara Pengisian Kohort Ibu,Bayi Dan Anak 

1. Cara pengisian kohort Ibu 

kolom 
1. Diisi nomer urut 
2. Diisi nomer indeks dari famili folder 
3. Diisi nama ibu hamil 
4. Diisi nama suami ibu hamil 
5. Diisi alamat ibu hamil 
6. Diisi umur ibu hamil 
7. Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu/tanggal HPL 
8. Faktor resiko : diisi v ( rumput) untuk umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun 
9. Paritas diisi Gravidanya 
10. Diisi bila jarak kahamilan 
11. Diisi bila BB ibu 
12. Diisi bila TB ibu 
13. sd 17 Resiko tinggi : diiisi dengan tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi, HB diperiksa dan ditulis hasil pemeriksaannya 

18. Pendeteksian faktor resiko : diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan 

19. Diisi diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh Non NAKES. 
20. sd 22 diisi tanggal immunisasi sesuai dengan statusnya. 
23. sd 34 diisi umur kehamilan dalam bulan kode pengisian sebagai berikut : 

K I :Kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan dimana saja pada kehamilan I s/d 5 bulan dengan rambu-rambu O dan secara langsung juga akses dengan rambu-rambu 

.K4 :Kunjungan ibu hamil yang keempat kalinya. 
Untuk memperoleh K4 dapat memakai rumus 1-1–2 atau 0-2-2 dengan rambu-rambu 

Untuk K4 tidak boleh rada usia kehamilan 7 bulan 
Pada ibu hamil pertama kali kunjungan pada usia kehamilan 5 bulan pada bulan berikutnya yaitu 6 bulan harus berkunjung atau dikunjungi agar tidak kehilanganK4. 
Pada ibu hamil yang awalnya periksa diluar kota, dan pada akhir kehamilannya periksa di wilayah kita karena untuk melahirkan dan penduduk setempat bisa mendapatkan K1, K4 dan sekaligus Akses apabila ibu tersebut dapat menunjukan pemeriksaan dengan jelas 

Akses : Kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan tidak memandang usia kehamilan dengan rambu-rambuΟ 

35. Penolong Persalinan, diisi tanggal penolong persalinan tenaga kesehatan 

36. Diisi tanggal bila yang menolong bukan nakes. 

37. Hasil akhir Kehamilan : Abortus diisi tanggal kejadian abortus 

38. Diisi lahir mati 

39. Diisi BB bila BBL 

40. Diisi BB bila BBL > 2500 gram 

41. Keadaan ibu bersalin,di beri tanda v bila sehat 

42. Dijelaskan sakitnya 

43. Diisi sebab kematiaannya 

44. Diisi v (rumput) 

45. Diisi apabila pindah, atau yang perlu diterangkan 



2. Cara pengisian kohort Bayi. 

Kolom 

1. Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nornor urut ibu pada register kohort ibu. 

2. Disi nomor indeks dari Family Folder 

3. sd 7 jelas 

8. Diisi angka berat bayi lahir dalam gram sd 10 diisi tanggal pemeriksaan neonatal oleh tenaga kesehatan 

11. Diisi tanggal pemeriksaan post neonatal oleh petugas kesehatan 

12. sd 23 Diisi hasil penimbangan bayi dalam kg dan rambu gizi yaitu : 

N = naik, T = turun, R = Bawah garis titik¬ – titik (BGT), BGM = Bawah garis merah 

24.sd 35 Diisi tanggal bayi tersebut mendapat immunisasi 
36.Diisi tanggal bayi ditemukan meninggal. 

37.Diisi penyebab kematian bayi tersebut 

38. Diisi bila bayi pindah atau ada kolom yang perlu keterangan. 



3. Cara pengisian kohort Balita 

Kolom 
1. Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disestiaikan dengan nomor urut ibll pada register kohort ibu 
2. Disi nomor indeks dari Family Folder 
3. sd 7 jelas 
8. sd 31 dibagi 2, diisi hasil penimbangan dalam kg dan rambu gizi 32 sd 35 diisi 

tanggal pcmberian vit A bulan februari dan Agustus 

36. Diisi tanggal bila ditemkan sakit 
37. Diisi penyebab sakit 
38. Diisi tanngal meninggal 
39. Diisi sebab meninggal 
40. Diisi tanggal bila ditemukan kelainan tumbuh kembang 
41. Diisi jenis kelainan tumbuh kembang. 
42. Diisi bila ada kcterangan penting tentang balita tersebut. 



BAB III 
PENUTUPAN 

3.1 Kesimpulan 
Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita. Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. 

Unit Pelayanan Bayi Balita berfungsi memelihara kesehatan bayi balita dengan melaksanakan upaya promotif preventif agar bayi balita sehat dan tumbuh kembang dengan optimal. 



3.2 Saran 

Saran bagi dosen pengajar diaharapkan makalah ini berguna sebagai alat pembanding dalam memberikan pembelajaran di dalam kelas khususnya bagi mahasiswa semester V dengan mata kuliah Organisasi manajemen pelayanan kebidanan. 

Bagi mahasiswa di harapkan agar makalah ini lebih meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam pemebelajaran Organisasi manajemen pelayanan kebidanan tentang “Manajemen Pemantauan Pelayanan Kebidanan Kohort Bayi” serta mampu menerapkan teori secara aplikatif sebisa mungkin yang telah di harapkan. 


DAFTAR PUSTA 
Syafrudin, 2010, Organisasi manajemen Pelayamam Kesehatan, Trans info Media, Jakarta 2012 
Pusat Pendidikan Tenaga kesehatan,Departemen Kesehatan Republik Inonesia,Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak,Bakti Husada ,Jakarta,1996. 
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan,Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Pedoman Pelayanan Kebidanan dasar,Bakti Husada,Jakarta 1999.