Makalah ORGANISASI MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN ‘KONSEP MANAJEMEN DAN KONSEP ORGANISASI’
TUGAS MAKALAH
ORGANISASI MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN
‘KONSEP MANAJEMEN DAN KONSEP ORGANISASI’
OLEH
KELOMPOK I
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AVICENNA
KENDARI
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkah yang telah diberikannnya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep
Manajemen dan Konsep Organisasi”. Dengan tepat waktu.
Kami juga berterima kasih
kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini dan juga
teman-teman yang telah membantu dan mendukung kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Harapan kami semoga dengan terselesaikannya makalah ini kita bisa
mengambil pelajaran.
Kami menyadari akan kekurangan dan
masih jauh dari sempurna. Oleh untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak dapat disampaikan kepada kami agar dapat menjadi yang lebih
baik. Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.
Kendari, Juli 2014
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
………………………………………………………………………. i
Daftar Isi …………………………………………………………………………….. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ………………………………………………………….. 1
1.2.Rumusan Masalah …………………………………………………......... 1
1.3.Tujuan Penulisan ……………………………………………………….. 2
1.1.Latar Belakang ………………………………………………………….. 1
1.2.Rumusan Masalah …………………………………………………......... 1
1.3.Tujuan Penulisan ……………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Konsep Manajemen …...………………………………………………… 3
2.1.Konsep Manajemen …...………………………………………………… 3
2.1.1.Pengertian
Manajemen …………………………………………... 3
2.1.2.Fungsi
anajemen …………………………………………………. 3
2.1.3.Unsur
Manajemen ……………………………………………….. 4
2.1.4.Tingkatan
Manajemen ………………………………………….... 5
2.2.Konsep Organisasi
……………………………………………………… 6
2.2.1.Pengertian
Organiasi …………………………………………….. 6
2.2.2.Tujuan
Organisasi ……………………………………………….. 8
2.2.3.Prinsip
Organisasi ……………………………………………….. 8
2.2.4.Bentuk
Organisasi ……………………………………………….. 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………….. 11
3.2 Saran …………………………………………………………………..... 12
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………….. 11
3.2 Saran …………………………………………………………………..... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Manajemen berasal dari kata manage
atau managiare (romawi kuno) berarti melatih dalam
melangkahkan kaki. Manajemen adalah proses pengaturan berbagai sumberdaya
organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan melalui pelaksanaan
fungsi-fungsi tertentu.
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen
adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan
kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan
anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Dalam makalah ini, penulis akan
membahas mengenai apa saja yang berhubungan dengan manajemen pelayanan
kesehatan baik secara umum maupun secara khusus.
Manusia adalah makhluk yang dinamis,
ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan keterbatasan kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan manusia untuk hidup berorganisasi. hal
ini didukung pula dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang
tidak memungkinkan hidup wajar tanpa berorganisasi. Organisasi telah dibentuk
sejak manusia pertama hidup di muka bumi, sekelompok manusia yang mempunyai
orientasi dan tujuan yang relatif sama berhimpun dan berusaha untuk mencapai
tujuan tersebut.
Organisasi merupakan satu disiplin
ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk memahami organisasi secara baik, maka pemakalah akan
membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan hakikat organisasi dan prinsip-prinsip yang ada di dalamnya, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen?
2. Apa fungsi manajemen?
3. Apa saja unsur-unsur manajemen?
4. Bagaimana tingkatan manajemen?
5. Apa pengertian organisasi ?
6. Apa tujuan organisasi ?
7. Apa saja prinsip-prinsip organisasi
?
8. Apa saja bentuk-bentuk organisasi ?
1
1.3.
Tujuan Penulisan
Tujun dari penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui:
1. Pengertian manajemen
2. Fungsi manajemen
3. Unsur-unsur manajemen
4. Tingkatan manajemen
5. Pengertian organisasi
6. Tujuan organisasi
7. Prinsip-prinsip organisasi
8. Bentuk-bentuk organisasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1. KONSEP MANAJEMEN
2.1.1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata manage
atau managiare (romawi kuno) berarti melatih dalam
melangkahkan kaki. Manajemen adalah proses pengaturan berbagai sumberdaya
organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan melalui pelaksanaan
fungsi-fungsi tertentu.
Manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari
anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.1.2. Fungsi Manajemen
Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak
dikenal masyarakat yaitu :
v Fungsi perencanaan (planning)
v Fungsi pengorganisasian (organizing)
v Fungsi pengarahan (directing) dan
v Fungsi pengendalian(controlling)
1. Fungsi
Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu
kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah
suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain
yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta
menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi
Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu
fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan
lain sebagainya.
4. Fungsi
Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu
aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian
dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
3
2.1.3. Unsur-unsur Manajemen
Unsur manajemen adalah sesuatu yang
menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk manajemen banyak yang mengemukakan
bahwa unsur manajemen seperti yang dikemukakan oleh G.R Terry dengan istilah
the six M’S in management (6M didalam manajemen), yaitu man, money, materials,
market, and methods. Sesuai dengan pengertian manajemen yaitu suatu kegiatan
usaha kearah pencapaian tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain
serta denga pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia maka unsur-unsur
manajemen meliputi :
1. Manusia (manusia pemimpin,manusia pelaksana,dan atau manusia objek pelaksana)
2. Tujuan yang hendak divapai sebagai pemegangan titik pengarahan
3. Wadah yakni badan /organisasasi sebagaai tempat orang-orang melakukan kerja sama
4. Alat atau sarana mencapai tujuan
5. Kegiatan /aktivitas seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dsb
Unsur-unsur Manajemen
1. Manusia (pelaksana yang handal dan terampil)
2. Money (ketersediaan dana)
3. Mesin (perlengkapan mesin-mesin sebagai alat bekerja,apabila diperlukan)
4. Metode (cara)
5. Material (sarana dan prasarana)
6. Market (pemasaran, pemasyarakatan dan pembudayaan)
1. Manusia (pelaksana yang handal dan terampil)
2. Money (ketersediaan dana)
3. Mesin (perlengkapan mesin-mesin sebagai alat bekerja,apabila diperlukan)
4. Metode (cara)
5. Material (sarana dan prasarana)
6. Market (pemasaran, pemasyarakatan dan pembudayaan)
Unsur-Unsur
Manajemen
Komponen-komponen sistem yang berupa
unsur atau subsistem terkait satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang
membentuk sistem Fungsi dan efektifitas sistem dalam usaha maencapai tujuannya
tergantung dari ketepatan susunan rangkaian atau struktur tehadap tujuan yang
telah ditentukan
1.
Bersifat Dinamis
Sistem menunjukan sifat yang
dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku sistem umumnya dapat diamati pada
caranya mengkonversikan masukkan (input) menjadi hasil (output ).
2. Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya
Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir
secara benar, maka akan terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada
jumlah bagiannya.
3. Mempunyai Arti yang Berbeda
Satu sistem yang sama mungkin
dipandang atau diartikan berbeda, tergantung siapa yang mengamatinya dan untuk
kepentingan apa.
4
4. Mempunyai Sasaran yang Jelas
Salah satu tanda keberadaan sistem
adalah adanya tujuan atau sasaran yang jelas. Umumnya identifikasi tujuan
merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku suatu sistem dan bagiannya.
5.
Mempunyai Keterbatasan
Disebabkan oleh factor luar dan
dalam. Faktor luar berupa hambatan dari lingkungan, sedangkan
factor dari dalam adalah
keterbatasan sumber daya.
a)
Siklus
dan Proses system
Aspek penting dari pendekatan system terletek pada siklus system dan prosesnya, yaitu perubahan teratur yang mengikuti pola dasar tertentu dan terjadi selama system masih aktif.
Aspek penting dari pendekatan system terletek pada siklus system dan prosesnya, yaitu perubahan teratur yang mengikuti pola dasar tertentu dan terjadi selama system masih aktif.
b)
Penahapan
Dalam Siklus Sistem
Proses mewujudkan sisrtem untuk keperluan operasi atau produksi sampai siklus system berhenti berfungsi dikelompokan menjadi beberapa tahap yang dibedakan atas jenis kegiatan yang dominant.
Proses mewujudkan sisrtem untuk keperluan operasi atau produksi sampai siklus system berhenti berfungsi dikelompokan menjadi beberapa tahap yang dibedakan atas jenis kegiatan yang dominant.
2.1.4. Tingkatan Manajemen
1. HIGH LEVEL (tingkat tinggi)
Contoh halnya dirut dan wakilnya.
Bertanggung jawab pengolahan terhadap organisasi secara keseluruhan. Membuat
rencana jangka panjang, merumuskan strategi, menetapkan kebijaksanaan, dan
menetapkan interaksi / hubungan organisasi dengan lingkungan luar. Tingkatan
yang mempunyai tanggung-jawab penuh terhadap jalannya perusahaan. Dan biasanya
pada tingkatan ini membuat keputusan yang tidak terprogram, yaitu keputusan
yang tidak selalu terjadi.
2. MIDDEL LEVEL (tingkat menengah)
Salah satu contohnya seperti kepala
bagian / divisi. Pengendali manajemen dalam suatu organisasi. Bertanggung-jawab
atas ruang lingkupnya, wilayah, divisi dll. Merumuskan rencana jangka menengah,
melakukan pengendalian, membuat prosedur, dan membuat keputusan berdasarkan
lingkup tanggung-jawabnya. Sebagai pengendali dalam arti mengawasi dan meyakini
bahwa organisasi menjalankan strategic yang sudah ditetapkan secara baik, efektif
dan se’efisien mungkin.
3. LOW LEVEL (tingkat bawah)
Seperti supervisor atau mandor.
Yaitu pengendali dalam jalannya operasional. Bertanggung jawab atas pelaksanaan
dan sasaran operasional. Membuat keputusan jangka pendek dan mengendalikan
transaksi sehari-hari. Biasanya keputusan yang diambil yaitu keputusan yang
terprogram, keputusan yang sering terjadi dan rutin.
5
2.2. KONSEP ORGANISASI
2.2.1.
Pengertian Organisasi
Dikatakan organisasi jika ada aktifitas/kegiatan yang
dikerjakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh
dua orang atau lebih dan bukan satu orang. Karena jika kegiatan itu dilakukan
oleh satu orang bukan dikatakan organisasi. Organisasi berasal dari kata organon
dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Untuk memahami organisasi secara baik,
maka perlu kiranya kita berangkat dari berapa defenisi yang ada untuk mewakili
pemahaman setiap orang di antaranya :
1. James D. Mooney (1974) mengutarakan
bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerja sama manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
2. Ralp Currier Davis (1951)
berpendapat bahwa organisasi adalah suatu kelompok orang-orang yang sedang
bekerja kearah tujuan bersama dibawah satu kepemimpinan.
3. Herbert A. Simon (1958) mengatakan
bahwa organisasi adalah suatu rencana mengenai usaha kerjasama yang mana setiap
peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban
atau tugas-tugas untuk dilaksanakan.
4. Drs. Dydiet Hardjito, M.Sc
organisasi adalah kesatuan sosial yang
di koordinasikan secara sadar yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang
tidak dapat dicapai melalui individu secara terpisah.
5. Menurut Maringan (2004) pengertian
organisasi dapat dibedakan pada dua macam, yaitu :
a)
Organisasi
sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai wadah/tempat manajemen
sehingga memberikan bentuk manajemen yang memungkinkan manajemen bergerak atau
dapat dikaitkan.
b)
Organisasi
sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam arti dinamis (bergerak) yaitu
organisasi yang memberikan kemungkinan tempat manajemen dapat bergerak dalam
batas-batas tertentu. Dinamis berarti baa organisasi itu bergerak mengadakan
pembagian pekerjaan. Misalnya pimpinan harus ditempatkan di bagian yang
strategis.
c)
Hakekat Oragnisasi menurut Edgar H. Shein
dalam bukunya the Psykologi of Organization (1982) organisasi adalah Koordinasi
yang direncanakan mengenai kegiatan-kegiatan sejumlah orang untuk mencapai
tujuan bersama melalui pembagian kerja dan fungsi berdasarkan tingkatan
otoritas (kewenangan) dan tanggungjawab. Dengan definisi ini, pada hakekatnya
dalam sebuah organisasi diperlukan sejumlah pesyaratan atau gagasan, antara
lain:
a. Bahwa Organisasi memerlukan
pengembangan dan pemeliharaan koordinasi.
b. Bahwa didalam organisasi terdapat
tujuan bersama yang pencapaianya harus di upayakan semaksimal mungkin.
c. Di dalam Organisasi tedapat
pembagian kerja (division of labor).
d. Seluruh kegiatan dalam organisasi
harus menciptakan keterpaduan (integration), menekankan bahwa objek koordinasi
pada dasarnya bukan orang tetapi kegiatan atau pekerjaan.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
setiap organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang, Kerjasama
dan Tujuan yang hendak dicapai. Organisasi juga harus memiliki lima
fenomena penting yaitu :
6
1. Organisasi harus mempunyai tujuan.
2. Organisasi harus mempunyai program,
kegiatan strategi dan metode untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Organisasi harus mempunyai pimpinan
atau manajer yang bertanggung jawab terhadap organisasi itu dalam mencapai
tujuan.
4. Organisasi itu terdiri dari dua
orang atau lebih.
5. Organisasi itu harus ada kerjasama.
Organisasi berusaha mempermudah
manusia dalam menjalani hidup didunia dengan memanfaatkan segela kelebihan yang
terdapat di dalam organisasi. Untuk menyelesaikan masalah, ketika dipikirkan
orang banyak, maka segala masalah apapun akan mudah terselesaikan, disbanding
satu orang yang memikirkannya. Satu demi satu persoalan akan selesai, tatkala
dikerjakan secara gotong royong. Tak salah pepatah mengatakan “berat sama
dipikul, ringan sama dijinjing”. Faktor penentu terbentuknya organisasi adalah
manusia sedangkan faktor yang berkaitan dengan kerja adalah kemampuan untuk
bekerja, kemampuan untuk mempenaruhi orang lain dan kemampuan melaksanakan
asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi.
Manusia adalah makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan
kebutuhan manusia dan keterbatasan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya
telah menghadapkan manusia untuk hidup berorganisasi. hal ini didukung pula
dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang tidak memungkinkan
hidup wajar tanpa berorganisasi. Organisasi telah dibentuk sejak manusia
pertama hidup di muka bumi, sekelompok manusia yang mempunyai orientasi dan
tujuan yang relatif sama berhimpun dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan hal tersebut, memang organisasi memiliki arti yang
sangat strategis dan peran yang dapat mengelola kehidupan manusia agar lebih
mempunyai hakikat yang bermakna. Hakikat organisasi pada dasarnya berorientasi
terhadap aspirasi dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap
organisasi. Hakikat organisasi menjadi pondasi dasar dan asas dalam pengelolaan
organisasi untuk mencapai tujuannya demi terciptanya sistem manajerial yang
baik. Dapat dikatakan jika suatu organisasi kehilangan hakikat maka perlu
dipertanyakan kontinuitas dari organisasi tersebut.
Lahirnya organisasi akibat adanya tujuan yang ingin hendak
dicapai oleh pihak tertentu karena melihat adanya urgensi dari keberadaaan
organisasi. Organisasi tidak hanya dibutuhkan pada lingkup yang kecil tetapi
juga pada lingkup yang besar terlihat dari motif didirikannya organisasi.
Organisasi yang kita ketahui bersama juga memiliki tingkatan tertentu
tergantung pada tujuan dan objek dari organisasi tersebut. Contoh dari
organisasi yaitu organisasi rumah tangga, organisasi perusahaan, organisasi
kemasyarakatan, organisasi kelompok tertentu, organisasi kesamaan keyakinan,
organisasi kenegaraan, dan lain-lain.
Oleh karena itu, organisasi memang harus ada di dalam
kehidupan manusia sebagai instrumen yang dapat mempersatukan manusia dalam
proses dinamika dan keteraturan hidup. Dengan lahirnya organisasi Budi Utomo di
Indonesia mengakibatkan lahirnya organisasi-organisasi yang lain yang tentu
memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda. Organisasi-organisasi tanpa manajemen
akan menjadi kacau dan bahkan mungkin gulung tikar. Hal ini terbukti dengan
jelas dalam situasi yang tidak normal seperti adanya bencana ketika organisasi
sedang tidak teratur maka manajemen sangat dibutuhkan untuk membenahi
organisasi agar menjadi lebih baik.
7
2.2.2. Tujuan Organisasi
Organisasi memang harus ada di dalam
kehidupan manusia sebagai instrumen yang dapat mempersatukan manusia dalam
proses dinamika dan keteraturan hidup. Dengan lahirnya organisasi Budi Utomo di
Indonesia mengakibatkan lahirnya organisasi-organisasi yang lain yang tentu
memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda.
Organisasi-organisasi tanpa manajemen akan menjadi kacau dan
bahkan mungkin gulung tikar. Hal ini terbukti dengan jelas dalam situasi yang
tidak normal seperti adanya bencana ketika organisasi sedang tidak teratur maka
manajemen sangat dibutuhkan untuk membenahi organisasi agar menjadi lebih baik.
Setiap organisasi memiliki keterbatasan akan sumber daya manusia, uang dan
fisik untuk mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan mencapai tujuan sebenarnya
tergantung pada tujuan yang akan dicapai dengan cara menggunakan sumber daya
untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen menentukan keefektifan dan efisiensi
ditekankan pada melakukan pekerjaan yang benar.
Efektif mengacu pada pencapaian tujuan efisien mengacu pada
penggunaan sumber daya minimum untuk menghasilkan keluaran yang telah
ditentukan. Bagi manajemen diutamakan efektif lebih dahulu baru efisien. Jadi
organisasi membutuhkan manajemen terutama untuk dua hal yang terpenting yaitu:
1. Pencapaian tujuan secara efektif dan
efisensi.
2. Menyeimbangkan tujuan-tujuan yang
saling bertentangan dan menemukan skala prioritas. Salah satu wujud dari adanya
manajemen dalam suatu organisasi adalah terlihat adanya struktur organisasi.
Struktur organisasi adalah pengaturan pekerjaan untuk
dilaksanakan dalam suatu bisnis. Struktur organisasi dimaksudkan untuk membantu
mewujudkan tujuan bisnis dengan cara mengatur pekerjaan yang harus dilakukan.
Meskipun demikian tidak terdapat satu metode manajemen yang paling baik untuk
mengatur suatu organisasi. Cara mengelola suatu organisasi disesuaikan dengan
kondisi organisasi yang tentu masing-masing organisasi memiliki ciri dan
situasi tertentu.
Penyusunan suatu organisasi formal, yaitu struktur
organisasi yang disusun dan dibentuk oleh manajemen puncak, dimulai dengan
merumuskan tujuan dan rencana organisasi. Manajemen kemudian menentukan
aktivitas pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Aktivitas-aktivitas yang sudah ditentukan tersebut diklasifikasikan ke dalam
beberapa unit kerja. Pengelompokan unit kerja berdasarkan pada kesamaan
aktivitas atau kesamaan proses atau keterampilan yang diperlukan, yang disebut
kesamaan fungsional. Masing-masing unit kerja tersebut kemudian diberi aktivitas
dan wewenang oleh manajemen untuk melaksanakan tugas masing-masing.
2.2.3. Prinsip-prinsip yang ada dalam
organisasi
Menurut
Roco Carzo, o asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut :
a) Organisasi harus memiliki tujuan
yang jelas
8
Sebelumnya juga sudah dijelaskan
bahwa tujuan yang jelas yang benar-benar urgen bagi setiap organisasi agar
terarah apa yang dicita-cita orang-orang yang berada diorganisasi tersebut.
b) Skala Hirarki
Skala Hirarki dapat diartikan
sebagai perbandingan kekuasaan disetiap bagian yang ada. Kekuasaan yang
terukur, jika jelas berapa banyak bawahan dan jenis pekerjaan apa saja yang
menjadi titik tumpu sebuah organisasi. Artinya tidak sama antara kepala sekola
dengan pembantu kepala sekolah dalam ukuran hirarki kekuasaan. Yang hanya bisa
memerintah bawahan adalah atasan. Itu yang menjadi tolak ukur di manapun
organisasi itu berdiri.
c) Kesatuan perintah/komando
Untuk sentralisasi organisasi,
kesatuan perintah itu terletak di pucuk pimpinan tertinggi. Jika disekolah,
maka kepala sekolahlah yang bisa memerintah seluruh komponen sekolah, tetapi
untuk desentralisasi, pembantu kepala sekolah atau guru yang mempunyai peran
mengkomandokan bagian kekuasaan.
d) Pelimpahan wewenang
Dalam hal ini, ada dua pelimpahan
wewenang, yakni :
Ø Secara permanen yang ditandai dengan
Surat Keputusan Tetap (SK).
Ø Secara sementara yang sifatna
dadakan. Contoh kepala sekolah berhalangan menghadiri undangan rapat di
Depdiknas tentang UIN, amak yang berhak menggantikan adalah PKS I yang sifatnya
sementara.
e) Pertanggung Jawaban
Dalam melakukan tugas, semua bawahan
bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan hasil kerjanya. Juga bertanggung
jawab atas kemajuan organisasi kepada bawahannya. Jadi semua pihak bertanggung
jawab pada setiap apa yang dia kerjakan.
f) Pembagian pekerjaan
Pembagian Pekerjaan sangat
diperlukan untuk menutupi ketidakmampuan setiap orang untuk mengerjakan semua
pekerjaan yang ada dalam organisasi. Perlu adanya spesialisasi pekerjaan yang
disuaikan dengan keahlian masing-masing. Kegiatan-kegiatan itu perlu
dikelompokkan dan ditentukan agar lebih efektif dalam mencapai tujuan
organisasi.
g) Rentang pengendalian
Jenjang atau rentang pengendalian
berkaitan dengan jumlah bawahan yang harus dikendalikan seorang atasan. Oleh
sebab itu tingkat-tingkat kewenangan yang ada harus dibatasi seminimal mungkin
sehingga tidak semua merasa menjadi atasan.
h) Fungsional
Bahwa seorang dalam organisasi
secara fungsional harus jelas tugas dan wewenang nya, kegiatannya, hubungan
kerjanya, serta tanggung jawabnya dalam pencapaian tujuan organisasi.
i)
Pemisahan
Prinsip pemisahan ini berkaitan
dengan beban tugas individu yang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya
kepada orang lain. Kecuali ada hal-hal tertentu diluar kuasa manusia, misal
sakit.
9
j)
Keseimbangan
Prinsip ini berhubungan dengan
keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.
Keseimbangan antara beban tugas, imbalan, waktu bekerja dan hasil pekerjaan.
k) Flexibelitas
Suatu pertumbuhan dan perkembangan
organisasi tergantung pada dinamika kelompok. Keseimbangan penugasan dengan
imbalan perlu diperhatikan dengan baik dalam memenuhi tujuan organisasi.
l)
Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat berarti bagi
sebuah organisasi. Semua aktivitas dijalankan oleh pemimpin. Pemimpin juga
bertanggung jawab atas kemajuan dan kemunduran organisasi. Seluruh
fungsi-fungsi manajemen akan dikendalikan sepenuhnya oleh pemimpin. Oleh karena
itu, kepemimpinan dianggap sebagai inti dari organisasi ataupun manajemen.
2.2.4. Pola-pola/bentuk-bentuk Organisasi
Ada
beberapa pola-pola/bentuk-bentuk organisasi, antara lain :
1. Organisasi pola Lini (Lini
Organization)
Dalam bentuk ini garis komando
terbentang lurus dari atas (pucuk pimpinan) sampai kepada pelaksana di bawah,
dan garis pertanggung jawaban baik secara ketat menurut hirarkis dari bawah,
melalui unsure-unsur di tengah samapai ke atas. Dalam pola organisasi ini
terdapat garis wewenang yang berhubungan
langsung dengan vertical antara bawahan dan atasan.
2. Organisasi berpola Staf (staf
Organization)
Dalam pola ini semua hak, kekuasaan,
dan tanggung jawab dibagi habis pada unit kerja yang ada secara bertingkat
dibawahnya. Setiap unit memperoleh sebagian hak dalam menentukan kebijaksanaan
sepanjang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan umum dan pucuk pimpinan atau
pimpinan tertinggi. Hak tersebut tentunya berkenaan dengan bidang tugasnya
masing-masing. Masing-masing pimpinan mempunyai hak penuh atas bagian yang
dipimpinnya juga mempertanggung jawabkannya kepada pimpinan tertinggi.
3. Organisasi pola lini dan staf (line
and staf organization)
Pola ini merupakan gabungan dari
kedua pola organisasi tersebut di atas. Yaitu menempatkan menempatkan pucuk
pimpinan sebagai pemegang hak dan kekuasaan tertinggi, namun tidak semua
hak/tanggung jawab tersebut dilimpahkan sepenuhnya pada bagian/unit kerja yang
ada. Menurut masry (2003), cirri-ciri organisasi lini dan staf adalah pimpinan
dibantu dibantu oleh staf dan kesatuan komando.
10
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Ø Manajemen kesehatan adalah suatu
kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas
kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.
Ø Pada umumnya, fungsi manajemen dalam
suatu organisasi meliputi:
·
Planning (perencanaan)
·
Organizing (pengorganisasian)
·
Actuating (directing, commanding, motivating, staffing,
coordinating)
·
Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian
(wasdal)
Ø Hakikat Organisasi adalah
aktifitas/kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Ø Dalam setiap organisasi terdapat
tiga unsur dasar yaitu Orang-orang, Kerjasama dan Tujuan yang
hendak dicapai.
Ø Organisasi juga harus memiliki lima
fenomena penting yaitu :
·
Organisasi harus mempunyai tujuan.
·
Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan
metode untuk mencapai tujuan organisasi.
·
Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang
bertanggung jawab terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan.
·
Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih.
·
Organisasi itu harus ada kerjasama.
Ø Prinsip-prinsip yang ada dalam suatu
organisasi antara lain meliputi :
·
Mempunyai tujuan yang jelas
·
Skala hirarki
·
Kesatuan perintah
·
Pelimpahan wewenang
·
Pertanggungjawaban
11
·
Pembagian pekerjaan
·
Jenjang/rentang kendali
·
Fungsional
·
Pemisahan
·
Keseimbangan
·
Flexibilitas
·
Kepemimpinan
Ø Tujuan Organisasi dalam kehidupan
manusia sebagai instrumen yang dapat me mempersatukan manusia dalam proses
dinamika dan keteraturan hidup.
3.2.
Saran
Dari makalah kami yang singkat ini
mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya kami pribadi. Yang baik
datangnya dari Allah, dan yang buruk datangnya dari kami. Dan kami sedar bahwa
makalah kami ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai
sisi, jadi kami harafkan saran dan kritik nya yang bersifat membangun, untuk
perbaikan makalah-makalah selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Pengantar Manajemen
Kesehatan. Tersedia di: http://ajago.blogspot.com.
Diakses tanggal: 16 Juli 2014.
Anonim. 2011. Makalah Organisasi dan
Manajemen Pelayanan Kesehatan. Tersedia di: http://tugas2kuliah.wordpress.com.
Diakses tanggal: 16 Juli 2014.