Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Bar

Cara Bercocok Tanam dan Berkebun Kelapa Sawit Yang Baik

Cara Bercocok Tanam dan Berkebun Kelapa Sawit Yang Baik dan Bagus :

Bertani Kelapa sawit di Indonesia merupakan salah satu bertani Agrobisnis yang mempunyai potensi yang sangat bersar, di Indonesia sendiri terdapat daerah yang sangat cocok untuk berkebun kelapa sawit  antara lain di daerah Kalimantan yaitu  Balikpapan, Bengkulu, Samarinda, dan Aceh serta Bali


  1. Berbudi daya tanaman kelapa sawit sebaiknya dengan sistem lembah tangkapan air. Maksudnya tanah yang digali terlebih dahulu berbentuk bulat berdiameter 150cm dan sedalam 30cm, baru setelah itu ditengahnya digali lubang petak ukuran 50x50x50cm untuk lubang penanaman bibit.Cara seperti ini akan sangat membantu asupan air, karena kelapa sawit adalah tanaman yang sangat banyak membutuhkan air. Selain itu juga akan membantu untuk mengefesiensikan dalam pemupukan yang dilakukan, karena agar menghindari hanyutnya pupuk dibawaa air hujan. Akan tetapi tentu biayanya juga cukup besar. Namun kita harus melihat dalam jangka panjangnya, karena perlakuan seperti ini akan jauh lebih menguntungkan.
  2. Pada Lahan yang Ada Serangan Hama Tikusnya–yang harus dilakukan adalah membalut pangkal pohon kelapa sawit yang baru ditanam dengan kawat ram atau bisa juga dengan kawat kandang ayam setinggi 50cm. Pada bagian bawah kawat harus kandas ke tanah. Bisa juga dengan memakai jala bekas. Pembalut dilakukan dengan tidak terlalu ketat, agar pertumbuhan batang kealapa sawit tidak terganggu.
  3. Jika ada pohon kelapa sawit yang berbuah jarum atau durinya saja yang banyak namun buahnya kecil, maka jangan ditebang atau diganti. Kumpulkan sampah daunan kering disekitar pangkal batangnya lalu bakarlah sampai daun pada pelepah terbawah pohon sedikit layu. Lakukanlah setiap 20 hari sekali atau setiap pada saat pemanenan kelapa sawit sekitarnya. Selain itu juga, buah jarumnya harus tetap untuk dipanen, dibuang. Untuk pelepahnya juga harus dibersihkan sesuai rotasi pembersihanpelepah kelapa sawit lainnya. Secara perlahan pohon kelalapa sawit ini akan berubah buahnya menjadi bagus layaknya seperti kelapa sawit yang normal.
  4. Lahan yang terlalu tinggi kandungan asam dan atau alumuniumnya (AL), maka dapat dinetralkan dengan menaburkan pupuk abu, atau pupuk dotasi, atau tanah kapur sebanyak 30 kg perpohon. Perlakuan seperti ini juga dapat diterapkan untuk lahan gambut.
  5. Ciri sawit jenis dura : sabut buahnya tipis, kernel (tempurung bijinya) besar dan tebal. Biji (intinya) juga besar atau berjumlah sampai tiga biji dalam suatu tempurung atau cangkang. Jenis ini banyak ditanam petani rakyat, karena bobot TBS-nya yang lebih besar. Sebaliknya kelapasawit jenis tenera, sabut kelapanya tebal, karnelnya kecil dan kulit kernelnya tipis. Bobot TBS-nya lebih ringan dibanding kelapa sawit jenis dura, jenis tenera ini banyak ditanam diperkebunan besar karena rendeman atau prentase CPO nya yang tinggi. Juga kulit bijinya yang tipis dan lunak akan menghemat usia peralatan pabrik kelapa sawit.
  6. Jarak tanam pohon kelapa sawit sebaiknya tak kurang dari 9×8 meter kecuali Anda menggunakan bibit kelapa sawit unguul pelepah pendek. Kelapa sawit unggul pelepah pendek ini memang dapat ditanam lebih rapat daripada kelapa sawit lokal dan menguntungkan dalam jangka pendek dan menengah. Tetapi dalam jangka panjang, maka hasilnya akan kalah sedikit dibanding kelapa sawit lokal, karena usia kelapa sawit lokal yang lebih panjang 3-4 tahun. Selain itu, kelapa sawitunggul tandan buahnya akan sedikit mengecil bila sudah berusia diatas 18 tahun dibanding kelapa sawit lokal dan batang pohon kelapa sawit unggul tidaklah sekokoh kelapa sawit lokal, sehingga sering patah atau tumbang jika ada angin besar.
  7. Ini yang membuat banyak perkebunan besar pohon kelapa sawitnya tinggal 60-75 persen saja saat akan peremajaan. Bandingkan dengan kelapa sawit lokal yang biasanya bertahan pada kisaran 90 persen pohon masih berdiri. Selain faktor bibit, faktor pmupukan juga ikut menentukan kekokohan pohon. Pupuk yang banyak akan membuat akar dan batang kelapa sawit menjadi rapuh. Ciri pohon kelapa sawit yang kebanyakan pupuk adalah batangan gundul, sedikit sekali sisa pangkal pelepah yang masih menempel.
  8. Saat ini beberapa perkebunan melakukan planting inter panting saat peremajaan tanaman kelapa sawit. Maksudnya, tiga tahun sebelum kelapa sawit tua diafkir atau ditumbang, bibit kelapa sawit baru berumur dua tahun telah ditanam tepat diantara jarak tanam lama. Setelah tanaman baru berumur tiga tahun, baru kelapa sawit lama ditumbang dengan buldozer. Ada juga yang membunuh pohon tua itu dengan racun. Caranya adalah batang pohon kelapa sawit tua dibor dengan bor listrik mata panjang sampai pertengahan batangnya, lalu disuntikkan racun ke dalam lubang hasil bor tadi kemudian ditutup dengan tanah liat. Posisi lubang adalah mengarah ke bawah, sehingga racun tidak tumpah. Jumlah racun berkisaran 150 cc.
  9. Bibit kelapa sawit yang umur dua tahun, sebelum dibawa ke lapangan, dipotong terlebih dulu semua pelepahnya setengah kecuali bagian pucuknya. Ini untuk mencegah stres akibat penguapan air pohon yang berlebihan. Ingat, jangan membuang tanah yang ada dalam polibag. Dan poloibag harus dibuka sebelum bibit ditanamkan. Hentikan penyiraman bibit dua hari sebelum dipindahkan ke lapangan, guna mencegah pecahnya tanah saat diangkut.
  10. Waktu membongkar bibit besar dari tempat tanam pembibitannya, miringkanlah bibit lalu potonglah akarnya yang menembus polibag dengan arit/sabit. Jangan pernah menariknya dengan paksa. Demikian sedikit tips tentang cara bertanam sawit. Bila ada yang perlu diperjelas, silahkan hubungi ponsel 0812 6307 6562. Saya dengan senang hati belajar dan berbagi dengan sesama peminat tanaman kelapa sawit. Saya juga bisa membantu pengadaan kecambah bibit sawit non sertifikat bila dibutuhkan. Salam Tani…..
  11. Pada saat waktu membongkar bibit besar dari tempat tanam pembibitannya, miringkanlah bibit tersebut lalu potonglah akarnya yang menembus polibag dengan arit atau sabit. Jangan pernah menariknya dengan paksa.

Beberapa proses penanganan di lahan gambut menjadi lahan pertanian khususnya untuk budidaya kelapa sawit

Proses sederhana ini akan lebih optimal dengan menambah atau menyempurnakan dengan menggunakan inovasi teknologi olah tanah dan pupuk yang saat ini telah banyak di lakukan oleh para petani kelapa sawit. Beberapa proses penanganan lahan gambut menjadi lahan pertanian khususnya untuk budidaya kelapa sawit adalah :
  • Proses fisik : dilakukan dengan membangun/menata lahan sehingga drainase dan pembentukan lahan untuk media tanaman tersedia. Lahan yang semula digenangi air, maka dilakukan drainase yang membuat lahan tidak tergenang lagi. Jika ada tanaman di atasnya maka tanaman dapat tumbuh dan tidak terganggu dengan adanya air yang tergenang. Pembangunan drainase ini dinamakan tata air makro dan tata air mikro. Proses ini tetap dilakukan karena pembenahan fisik sangat diperlukan.
  • Proses kimia : dilakukan pada lahan-lahan yang mempunyai keasaman tinggi atau pH rendah, maka berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Dalam kondisi tertentu membuat tanaman tidak dapat tumbuh. Upaya perlakukan yang digunakan adalah memberikan kapur tohor dan dolomit. Proses ini membutuhkan waktu yang relatif lama dan membutuhkan materi kapur dan dolomit relatif banyak. Sedangkan hasil yang dicapai masih meragukan, jika kondisi keasaman sangat kuat justru kapur menggumpal dan lahan tidak berubah.
  • Proses alami : biasanya penanganan lahan gambut ini dengan cara alami yaitu ditanami dengan jenis tanaman yang cocok. Dengan berjalannya waktu dicoba dengan tanaman lainnya dan semakin beragam. Biasanya menunggu antara 5 tahun untuk lahan gambut jenis D dan E, sedangkan pada lahan gambut C dan B membutuhkan antara 5 sampai 10 tahun. Bahkan untuk lahan A dan sebagian B membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun. Lamanya proses tersebut dikarenakan kondisi dan kandungan unsur-unsur kimia yang perlu diubah menjadi kondisi yang cocok dengan pertumbuhan tanaman. Misalnya: Tanah asam perlu dinetralkan; kandungan unsur yang bersifat penghambat tanaman (logam-logam berat) perlu diubah persenyawaannya menjadi tidak beracun, bahan organik yang belum busuk perlu dibusukkan.
  • Proses pembakaran : Proses ini sering dilakukan untuk penanganan lahan gambut. Proses ini diawali dengan mengalirkan air yang tergenang dengan membuat saluran drainase. Setelah kering lahan dibakar.Adapun Dampak yang ditimbulkan dengan proses pembakaran ini adalah:

  • Hilangnya timbunan unsur hara (gambut) yang bernilai milyaran jika dikonversikan dengan harga pupuk an organik.
  • Tanah menjadi sangat miskin, dan biasanya jika digunakan untuk lahan pertanian memerlukan unsur tambahan termasuk nitrogen yang seharusnya melimpah di lahan gambut.

Berpengaruh terhadap emisi carbon yang sangat ini semarak dibicarakan.
Teknik penanganan yang baik yaitu dengan olah tanah dengan menggunakan pupuk Organik Nasa yang berupa Super Nasa dan Natural GLIO yang telah banyak di buktikan oleh para petani kelapa sawit. Adapun fungsi Super nasa yang salah satunya sebagai starter  untuk memperbaiki lahan- lahan yang rusak.Dikarenakan Pupuk Organik Nasa SUPER NASA memiliki kandungan Humat dan Fulvat yang berangsur-angsur akan memperbaiki konsistensi ( kegemburan ) tanah yang keras serta membantu perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman seperti cacing , mikroba alami setempat , dll. Serta dapat Memacu perbanyakan pembentukan senyawa polyfenol untuk meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit.

Sedangkan untuk Natural GLIO yang mempunyai fungsi :
  • Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman.
  • Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh GLIO.
  • Mampu melindungi  akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit.
  • Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan.
  • Selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.
Dengan mekanisme kerja GLIO yang bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.Sehingga sangat bagus untuk mencegah datangnya penyakit pada tanaman kelapa sawit yang di sebabkan oleh cendawan ( jamur ) dan pathogen yang berbahaya terhadap tanaman kelapa sawit.

Tag Search :

cara menanam kelapa sawit di lahan gambut
cara penanaman kelapa sawit di tanah gambut
cara penanaman kelapa sawit di lahan gambut
cara tanam kelapa sawit di lahan gambut
bagaimana cara menanam kelapa sawit pada tanah gambut
cara menanam kelapa sawit di lahan gambut
cara penanaman kelapa sawit di tanah gambut
cara penanaman kelapa sawit di lahan gambut
cara tanam kelapa sawit di lahan gambut
cara menanam kelapa sawit ebook download
cara cara menanam kelapa sawit download
cara menanam kelapa sawit yang baik dan benar
cara menanam dan merawat kelapa sawit
www.cara menanam kelapa sawit.com
cara cara menanam kelapa sawit download
cara-cara menanam pokok kelapa sawit
cara-cara menanam benih kelapa sawit
cara-cara menanam biji benih kelapa sawit
cara menanam kelapa sawit yang benar
cara menanam kelapa sawit yang baik dan benar
cara menanam kelapa sawit yang bagus
cara penanaman kelapa sawit yang benar
cara penanaman kelapa sawit yg baik
cara budidaya kelapa sawit yang benar
cara tanam kelapa sawit yang baik
cara menanam bibit kelapa sawit
cara menanam benih kelapa sawit
bagaimana cara menanam kelapa sawit
artikel cara menanam kelapa sawit
cara menanam anak kelapa sawit