Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Bar

Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Catatan HUT ke 44 PT. Semen Tonasa

Oleh: Abdul Rachmat Noer (GM Renbangsar PT. Semen Tonasa)
 
SELAMA tahun 2012 ini, pemberitaan tentang tuntutan masyarakat terhadap kepedulian PT. Semen Tonasa pada lingkungan sekitarnya terutama di wilayah ring 1 sering menghiasi pemberitaan media cetak, online, dan elektronik. 
Di media sosial pun, isu kepedulian perusahaan BUMN ini selalu hangat untuk dibahas. Beragam komentar ditujukan kepada manajemen atas pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dianggap masih kurang.

Indikator penilaian yang diberikan masyarakat maupun media itu sendiri terkadang menggunakan variabel yang kurang akurat. Menurut hemat penulis, pemberitaan tentang implementasi program CSR kurang berimbang. Dalam hal ini, isu negatif dampak sosial keberadaan pabrik di sekitar masyarkat lebih mendominasi dibandingkan dengan pemberitaan jumlah program yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir.

Memperingati HUT ke 44 PT. Semen Tonasa, sebaiknya masyarakat melihat lebih dekat lagi program CSR agar tidak ada kesenjangan informasi sehingga bisa menimbulkan pemahaman yang keliru.
 
Urgensi CSR

Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) masih sering disalahartikan oleh sebagian orang. CSR dianggap sharing keuntungan perusahaan kepada masyarakat sekitar atau lebih sederhana lagi perusahaan berkewajiban memberi “manfaat rupiah” kepada masyarakat sekitarnya.

Mark S. Schawartz menyebutkan ada lima kunci elemen mendasar untuk memahami tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). Pertama, perusahaan memiliki tanggung jawab yang melampaui produksi barang dan jasa  untuk menghasilkan tujuan perusahaan yaitu laba. Kedua, tanggung jawab ini membantu memecahkan masalah utama yang dihadapi masyarakat. Ketiga, perusahaan memiliki konstituen/pengikut melebihi pemegang sahamnya sendiri. Keempat, perusahaan memiliki dampak yang melebihi transaksi pasar. Dan terakhir, perusahaan melayani lebih luas dari nilai-nilali kemanusiaan melebihi dari nilai ekonomis.

Dengan pendekatan tersebut, dapat dipahami bahwa program tanggung jawab social bagi sebuah perusahaan tidak dapat dikatakan sebagai biaya sosial atau biaya yang akan mengurangi nilai perusahaan. Program tanggung jawab sosial tidak dapat dikategorikan sebagai pengurang keuntungan yang menjadi tujuan akhir sebuah badan usaha. Tanggung jawab sosial jika dikelola secara maksimal akan menjadi profit taking yang akan memaksimalkan pencapaian tujuan perusahaan.

Perusahaan dimanapun berada tidak lagi mampu mengelak dari tanggung jawab sosialnya. Semua jenis perusahaan, baik itu bergerak di bidang produksi barang maupun jasa akan menanggung tanggung jawab sosial. Tetapi perusahaan yang bergerak di sektor industri yang paling sering menghadapi persoalan dengan lingkungannya. Di antaranya isu yang paling sering menjadi perdebatan adalah dampak proses produksi yang melahirkan kerusakan lingkungan, polusi, dan masalah kesehatan.
 
CSR Semen Tonasa

Bagi PT. Semen Tonasa, program CSR ibarat sebuah tarikan nafas yang menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Program ini dipandang sangat perlu tidak hanya sebagai kewajiban perusahaan yang mutlak harus dilaksanakan tetapi lebih jauh lagi, program CSR akan memberikan manfaat bersama antara perusahaan dengan lingkungannya.
Apa yang dikatakan Mark S. Schawartz di atas, telah dirumuskan dalam bentuk blueprint tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam melaksananakan program ini, strategi dirumuskan dalam beberapa point di antaranya memberi prioritas di wilayah yang terkena dampak proses produksi, mengatasi dampak operasi pabrik, fokus pada program konservasi energi yang mendukung ketahanan pangan, saling memberi manfaat dan berkelanjutan serta sosialisasi dan publikasi yang lebih efektif.

Sebagai BUMN, PT. Semen Tonasa secara rutin telah menyalurkan dana CSR kepada masyarakat. Pengaturan penyaluran dana CSR disesuaikan dengan peraturan yang mengikat setiap BUMN. Sesuai dengan alokasinya, dana CSR yang diambil dari keuntungan perusahaan disalurkan secara berjenjang mulai dari ring 1 yaitu masyarakat di sekitar pabrik kemudian ke masayarakat di ring 2 dalam wilayah Kab. Pangkep dan ring 3 di wilayah Sulawesi Selatan.
Jenis program CSR dibagi ke dalam tiga kelompok utama masing-masing program kemitraan, bina lingkungan dan tanggung jawab sosial lingkungan. Program kemitraan meliputi sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, pertambangan, jasa dan usaha lainnya. Total dana yang telah disalurkan untuk program kemitraan selama tahun 2008-2012 sebesar Rp18 miliar.      

Program bina lingkungan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu 2008 - 2012 meliputi bantuan bencana alam, pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana umum, sarana ibadah serta pelestarian lingkungan. Jumlah dana yang tersalurkan pada periode tersebut sebesar Rp12 miliar.

Sementara untuk program tanggung jawsb sosial lingkungan meliputi sektor pendidikan, tanggung jawab lingkungan, penanganan kesehatan, K3 dan keamanan, HAM, prasarana umum, kegiatan ekonomi dan sumbangan lainnya kepada masyarakat di sekitar pabrik. Jumlah dana yang dikeluarkan untuk program ini selama 3 tahun terakhir mencapai Rp6 miliar. Secara total, biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk keseluruhan program CSR dari tahun 2008 – 2012 mencapai Rp36 miliar.

Untuk meningkatkan efektivitas program CSR di masa mendatang, perusahaan telah melibatkan konsultan CSR untuk bersama-sama menyusun blueprint yang akan digunakan pada 5 tahun mendatang. Diharapkan, melalui kerja sama dengan konsultan yang berpengalaman di bidang CSR ini, program perusahaan bisa lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dan yang lebih penting lagi, masyarkat bisa memiliki paradigma baru mengenai program CSR perusahaan. Paling tidak, masyarakat bisa mendapatkan kailnya, bukan lagi umpannya.